• Beranda
  • Berita
  • Peneliti berikan alasan Ustad Abdul Somad disukai masyarakat

Peneliti berikan alasan Ustad Abdul Somad disukai masyarakat

26 November 2018 18:51 WIB
Peneliti berikan alasan Ustad Abdul Somad disukai masyarakat
Dai Ustad Abdul Somad. (ANTARA /Feny Selly)
Jakarta (ANTARA News) - Peneliti Pusat Penelitian Kemasyarkatan dan Kebudayaan LIPI Wahyudi Akmalia memberikan beberapa alasan mengapa Ustad Abdul Somad (UAS) disukai masyarakat salah satunya dia menggunakan media sosial dan menampilkan interaksi dengan umatnya.

"Dari setiap video UAS ada interaksi dan tanya jawab yang muncul di situ. Hal itu membangun kedekatan dengan pendengarnya," kata Wahyudi dalam seminar Mediatisasi Agama di Ruang Publik di Jakarta pada Senin.

Dia mengatakan adanya media baru, seperti media sosial telah mengubah otoritas keagamaan dan melahirkan mikro ustad selebriti seperti Ustad Abdul Somad.

Selain itu Ustad Abdul Somad menjadi representatif yang ideal dari orang Melayu dengan cara berbicara dan pembawaannya. Maka tak heran dia juga disukai oleh muslim Malaysia dan Singapura.

Secara tidak langsung masyarakat menyukai Ustad Abdul Somad karena citranya yang sederhana.

Sementara itu dosen Universitas Islam Indonesia Puji Riantp dalam artikelnya berjudul "Mengapa orang suka mendengarkan Ustaz Abdul Somad? Ini penjelasannya " yang dimuat di The Conversation pada 30 April 2018 juga memaparkan kelebihan cara penyampaian  Ustad Abdul Somad.

Dia menyebut Abdul Somad sebagai pembicara ulung di mana dapat menyisipkan huor dalam ceramahnya.

"Sisipan humornya membuat ceramah-ceramanya yang diberi judul "lucu", "kocak", dan "ngakak terus" ditonton ratusan ribu penonton. Ini menunjukkan bahwa khalayak tidak semata menginginkan ceramah agama, tetapi juga hiburan," kata dia.

Baca juga: UAS berharap masyarakat jernih pilih informasi
Baca juga: Ustad Abdul Somad menang dalam Baznas Award 2018
Baca juga: UAS: Indonesia merdeka dengan teriakkan Allahuakbar

 

Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018