• Beranda
  • Berita
  • ACT-MRI Yogyakarta ajak Sleman bersinergi antisipasi Gunung Merapi

ACT-MRI Yogyakarta ajak Sleman bersinergi antisipasi Gunung Merapi

29 November 2018 06:06 WIB
ACT-MRI Yogyakarta ajak Sleman bersinergi antisipasi Gunung Merapi
YOGYAKARTA, 20/1 - BANTUAN HUNTARA MERAPI. Seorang warga bersama anaknya yang merupakan korban bencana merapi, melintas di depan hunian sementara (huntara) bantuan dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) sebanyak 140 unit di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta, Kamis (20/1). Akibat erupsi Merapi, sedikitnya 2.500 rumah di kawasan lereng Merapi hangus terbakar awan panas. FOTO ANTARA/Regina Safri/Koz/Spt/11.

Sinergi itu penting karena Kabupaten Sleman merupakan wilayah yang rawan terjadi erupsi Gunung Merapi yang saat ini memasuki fase siaga II.

Sleman, Yogyakarta 28/11 (ANTARA News) - Organisasi Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan  Masyarakat Relawa Indonesia (MRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengajak Pemerintah Kabupaten Sleman beserta jajarannya untuk bersinergi dalam program-program sosial, kemanusiaan, dan kebencanaan, terutama melihat kondisi Gunung Merapi yang saat ini mulai aktif kembali.

"Harapan kami dapat bersinergi bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman dalam menangani fase-fase bencana," kata Head of Partnership ACT DIY Bagus Suryanto di Sleman, Yogyakarta, Rabu.

Pada pertemuan ACT dan MRI DIY dengan Pemkab Sleman, Bagus mengatakan sinergi itu penting karena Kabupaten Sleman merupakan wilayah yang rawan terjadi erupsi Gunung Merapi yang saat ini memasuki fase siaga II.

Menurut dia, sejak terjadi erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010, ACT DIY telah membangun hunian Integrated Community Shelter (ICS) di Desa Hargobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman.

"Hunian ICS di Desa Hargobinangun itu dapat menampung pengungsi terdampak erupsi Gunung Merapi sekitar 1.000 orang," kata Bagus.
Perwakilan Pemkab Sleman Purwatno Widodo menyampaikan terima kasih kepada ACT DIY yang selama ini telah melakukan tugas-tugas kemanusiaan, bahkan sejak tahun 2010 telah menyiapkan tempat pengungsian bagi warga terdampak erupsi Gunung Merapi.

"Ke depan semoga tetap terjalin komunikasi dan koordinasi antara ACT DIY dan Pemkab Sleman," kata Purwatno.

Ketua MRI DIY Andri Perdana mengatakan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2018, hunian ICS di Desa Hargobinangun diubah namanya menjadi Akademi Relawan Indonesia (ARI) yang difungsikan sebagai pusat pelatihan relawan ACT dari seluruh Tanah Air.

"ARI di Desa Hargobinangun juga difungsikan sebagai tempat pelatihan siap siaga bencana oleh warga sekitar, dan tentunya sebagai tempat pengungsian warga jika sewaktu-waktu Gunung Merapi mengalami erupsi kembali," kata Andri.

Baca juga: ACT-MRI salurkan air bersih ke Gunung Kidul
Baca juga: ACT dirikan Akademi Relawan Indonesia di Yogyakarta

Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018