• Beranda
  • Berita
  • Pedagang jamu gendong ikuti sosialisasi jamu berkualitas

Pedagang jamu gendong ikuti sosialisasi jamu berkualitas

29 November 2018 17:23 WIB
Pedagang jamu gendong ikuti sosialisasi jamu berkualitas
Pelatihan Laskar Jamu Gendong Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi memberikan sambutan saat pelatihan laskar jamu gendong di Kampoeng Djamoe Organik, Cikarang, Jawa Barat, Selasa (30/10). Pelatihan laskar jamu gendong tersebut merupakan bentuk upaya melestarikan jamu sebagai warisan leluhur di bidang kesehatan dan kecantikan alami. (FOTO ANTARA/Zabur Karuru)

Jamu telah menjadi bagian budaya dan kekayaan alam Indonesia dan hasil riset kesehatan dasar menunjukkan bahwa penggunaan jamu oleh masyarakat Indonesia lebih dari 50 persen

Muara Teweh, Kalteng, (ANTARA News) - Puluhan pedagang atau pelaku usaha jamu gendong di Kabupaten Batrito Utara, Kalimantan Tengah, mengikuti sosialisasi jamu berkualitas yang dilaksanakan Dinas Kesehatan setempat.

"Jamu telah menjadi bagian budaya dan kekayaan alam Indonesia dan hasil riset kesehatan dasar menunjukkan bahwa penggunaan jamu oleh masyarakat Indonesia lebih dari 50 persen," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Barito Utara, Siswandoyo di Muara Teweh, Kamis.

"Jamu adalah obat adalah semua bahan tunggal atau campuran yang dipergunakan oleh semua makhluk untuk bagian dalam dan luar tubuh guna mencegah, meringankan dan menyembuhkan penyakit," tambahnya.

Menurut dia, jamu juga merupakan bagian dari obat tradisional.

Pengobatan tradisional telah berkembang secara luas di banyak negara dan semakin populer.

Indonesia memiliki kekayaan tanaman obat dan ramuan jamu dari bagai suku yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia mulai Sabang sampai Merauke.

"Hingga saat ini potret pelaku usaha obat tradisional dan jamu gendong, baik pelaku usaha kecil atau menengah masih menunjukkan kekurangan kemampuan dalam memenuhi persyaratan teknis serta daya saing rendah antara lain karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan teknis dalam bidang obat tradisional dan jamu gendong," katanya.

Sebagian besar, kata Siswandoyo, pelaku usaha obat tradisional dan jamu gendong tidak memiliki latar belakang pengetahuan dan bidang obat tradisional jamu gendong, minimnya modal usaha, dan sarana dan prasarana.
 

Untuk dapat menciptakan produk obat tradisional jamu gendong yang aman, rasional, bermanfaat dan bermutu serta dapat bersaing dengan produk obat tradisional dari negara lain, katanya, maka perlu untuk pelaku usaha obat tradisional didorong dan dibantu agar mampu berinovasi dan menciptakan produk sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

"Dengan adanya kegiatan sosialisasi ini semoga pelaku usaha obat tradisional jamu gendong dapat meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam pembuatan obat tradisional dan jamu gendong untuk serta menjamin keamanan dan kemanfaatan obat tradisional dan jamu gendong baik dikonsumsi masyarakat," kata dia.

Kegiatan sosialisasi itu mendatangkan narasumber dari Dinas Kesehatan Kalteng dan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kalteng.

Baca juga: LIPI undang produsen obat tradisional gunakan fasilitas CPOTB
Baca juga: Buruh Gendong Giwangan Miliki "Shelter"
Baca juga: BPPT: jamu harus dilestarikan
Baca juga: Finalis Ratu Jamu Gendong kunjungi kawasan Borobudur

Pewarta: Kasriadi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2018