Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan 120 hunian sementara (huntara) mulai dihuni para pengungsi di Sulawesi Tengah pada 17 Desember 2018.120 huntara tersebut merupakan bagian dari 699 huntara yang dibangun saat ini dari 1.200 huntara yang diajukan
"Di dalamnya sudah terdapat listrik dan juga kipas angin. Jadi akan lebih nyaman ditinggali daripada di tenda-tenda," katanya usai rapat percepatan rekostruksi bencana Sulteng dan NTB di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu.
Rapat yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden M Jusuf Kalla, di antaranya dihadiri oleh Menteri Koordiantor Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Sosial Agus Gumiwang, Menteri Kesehatan Nila A Moeloek, Kepala BNPB Willem Rampangilei dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola.
Menteri Basuki mengatakan, 120 huntara tersebut merupakan bagian dari 699 huntara yang dibangun saat ini dari 1.200 huntara yang diajukan.
Hal ini mengingat, baru 699 lokasi yang disediakan oleh pemerintah daerah untuk huntara, sementara sisanya hingga saat ini belum ada lokasinya.
Untuk 699 huntara, diharapkan akan selesai semuanya pada akhir Desember 2018, sehingga akhir Desember diharapkan sudah bisa dihuni oleh para pengungsi.
Sementara sisanya, 501 huntara lainnya, masih menunggu lokasi yang disediakan.
Huntara yang dibangun pemerintah tersebut memiliki 12 bilik, dan setiap bilik berukuran 17 meter persegi untuk satu keluarga. Di dalamnya sudah terdapat listrik termasuk kipas angin.
Sementara itu, pembangunan huntara dilaksanakan di tiga daerah Sulawesi Tengah yang terdampak gempa, yaitu Palu, Sigi dan Donggala.
Berdasarkan laporan perkembangan pembangunan Huntara per 10 Desember 2018, dari 288 unit yang direncanakan di Palu, 246 unit dibangun.
Sementara di Sigi, dari 223 unit yang direncanakan, dibangun 136 unit, dan di Donggala 76 unit dibangun dari 188 unit yang direncanakan.
Baca juga: Pembangunan huntara korban bencana masih membutuhkan lahan
Baca juga: Sulawesi Tengah diperkirakan butuh hunian sementara untuk 23.413 keluarga
Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018