Bekasi (ANTARA News) - Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) menegaskan para anggotanya tidak secara siginifikan dirugikan oleh pelaksanaan aturan yang melarang truk bertonase besar melintasi jalan Tol Jakarta-Cikampek pada akhir tahun 2018.Harapan besar kami saat Lebaran kemarin. Kita jor-joran menambah pendapatan, sehingga capaiannya juga lumayan
"Mayoritas keanggotaan kami yang berstrata perusahaan terbuka tidak terlalu menanggung kerugian, sebab pengiriman barang dilakukan secara triwulan sehingga sudah mendekati target pendapatan," kata Wakil Ketua Aptrindo Kyatmaja Lookman, melalui sambungan telepon di Bekasi, Jawa Barat, Senin.
Menurut dia, sebanyak 800 perusahaan yang berstatus sebagai anggota Aptrindo di wilayah Jakarta dan sekitarnya, secara mayoritas telah memenuhi target pendapatan.
Secara umum, kata dia, target pendapatan dari jasa ekspedisi barang telah berkisar di atas 90 persen berkat persiapan yang matang sejak awal tahun.
Kyatmaja mencontohkan, pihaknya telah mengintensifkan pengiriman dan produksi barang sejak libur Lebaran 2018.
"Tahun ini dibanding sebelumnya dalam pengiriman barang dibagi beberapa kuartal pertama hingga keempat 2018. Harapan besar kami saat Lebaran kemarin. Kita jor-joran menambah pendapatan, sehingga capaiannya juga lumayan," katanya.
Situasi ini sempat berbanding terbalik saat aturan pembatasan truk bertonase berat melintas di tol pada periode perdana 2015 hingga 2016.
Saat itu kurva target pendapatan perusahaan anjlok hingga ke dasar.
"Perusahaan terbuka mempunyai target capaian pengiriman barang hingga 10 persen setahun. Saat itu tidak tercapai dan sahamnya anjlok," katanya.
Baca juga: Pengusaha truk hentikan operasional di Tol Japek
Baca juga: Aptrindo dukung implementasi pembatasan melintas tol
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018