"Kami ada rencana bertemu dengan Pak Presiden Jokowi dan Panglima TNI, termasuk Kapolri," katanya usai Rapat Paripurna V di Gedung DPRP, Kota Jayapura, Kamis malam.
Menurut dia, itu merupakan langkah selanjutnya setelah menyampaikan pernyataan di media cetak dan elektronik terkait permintaan penarikan pasukan TNI dan Polri di Nduga, mengingat perayaan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 tinggal menghitung hari
"Ya langkah selanjutnya kita ketemu Presiden Jokowi, dengan lembaga terkait disini seperti DPRP dan MRP, bertemu juga dengan Komnas HAM dan lembaga terkait lainnya di Jakarta," ujarnya.
Mengenai tim independen yang akan segera dibuat dan dikoordinir olehnya, Lukas menyampaikan pihaknya akan membawa bahan makanan dan obat-obatan ke Nduga.
"Termasuk hasil kunjungan tim independen ini, akan kita pantau dan ungkap ke media, kami buat laporannya dan sampaikan ke pemerintah pusat. Ini juga bukan masalah Nduga, tetapi persoalan di Papua akan kami laporkan," tuturnya.
Terkait wacana bom yang diduga digunakan oleh TNI/Polri yang belakangan marak diberitakan dan dikomplain sejumlah pihak, Lukas yang juga Ketua Partai Demokrat Papua mengatakan bahwa hal itu bukan seperti yang diduga oleh orang awam.
"Itu bukan bom yang mungkin dimaksud, tetapi bom lainnya. Tetapi yang utama adalah melihat peristiwa yang ada di Nduga, saya 10 tahun menangani ini," kata Lukas.
Sementara itu, Ketua DPRP Yunus Wonda menyampaikan hal yang sama, bahwa pihaknya bersama Gubernur Lukas Enembe dan pemangku kepentingan lainnya akan ke Jakarta terkait masalah Nduga.
"Kami akan ke Jakarta, sampaikan permintaan kami terkait penarikan pasukan TNI dan Polri, karena perayaan Natal sudah dekat. Kami inginkan adanya kedamaian dalam suasana suka cita, tentram dan aman, serta damai bagi warga di Nduga dan Papua pada umumnya," tuturnya.
Baca juga: Danrem: Setiap hari KKB tembak pos TNI-Polri
Baca juga: Masyarakat jangan terprovokasi peristiwa Nduga
Baca juga: Mayoritas fraksi di DPRP prihatin dengan kasus Nduga
Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018