Peter Cherif, 36 tahun, yang juga dikenal dengan nama Abu Hamza, dekat dengan Cherif dan Said Kouachi, yang menembak mati 12 orang pada 7 Januari 2015, di kantor-kantor media satir Charlie Hebdo di Paris.
Cherif dan Said Kouachi ditembak mati dalam serangan yang dilancarkan polisi dua hari setelah serangan Charlie Hebdo di kantor media itu di sebelah utara Paris.
Peter Cherif ditangkap pada Ahad, kata satu sumber kepada Reuters sebelumnya.
Baca juga: Charlie Hebdo Prancis akan luncurkan edisi berbahasa Jerman
Baca juga: Italia gugat Charlie Hebdo terkait penghinaan korban gempa
"Ini berita sangat baik karena teroris ini memainkan bagian penting dalam perencanaan serangan terhadap Charlie Hebdo," kata Parly kepada radio RTL. "Ini menunjukkan perang melawan terorisme merupakan aksi yang memakan waktu lama dan jika kita berkomitmen, kita akan berhasil."
Serangan Charlie Hebdo diikuti sehari kemudian dengan pembunuhan terhadap seorang wanita polisi yang sedang berada dalam pelatihan. Pembunuhnya ialah Amedy Coulibaly, yang setia kepada ISIS.
Hari berikutnya, Coulibaly menyerang sebuah toko milik warga Yahudi di pinggiran kota Paris. Di sana, dia membunuh empat tawanan sebelum polisi menembaknya hingga mati.
Sebanyak 20 orang, termasuk tiga penyerang, tewas dalam serangan-serangan di kantor Charlie Hebdo dan toko itu.
Redaktur: Mohammad Anthoni/Tia Mutiasari
Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2018