"Kita mengerahkan semua personel yang ada di tingkat Provinsi Lampung untuk menangani para pengungsi yang ada di posko induk kantor Gubernur Lampung," katanya, di Bandarlampung, Jumat.
Menurutnya, 30 personel yang disiagakan setiap harinya terbagi menjadi dua yaitu pagi dan sore.
Selain personel Tagana, terdapat juga beberapa bantuan relawan seperti Pramuka peduli, BPBD, PMI, Klinik Kodim 0410 Kota Bandarlampung, keluarga Program Keluarga Harapan (PKH), Pekerja Sosial, Pol PP, Orari, Wartawan, Komunitas Ojol, TNI AD dan Dinas Kesehatan Lampung.
Jumlah seluruh relawan yang tersedia di posko induk pengungsiaan kantor Gubernur Lampung mencapai 257 orang.
"Jadi banyak sekali relawan yang berdatangan. Semuanya hanya satu tujuan yaitu membantu pengungsi yang ada di Kantor Gubernur," katanya.
Imam menjelaskan, selain di posko induk yang ada di Kantor Gubernur, Tagana juga membuka posko induk di kantor Bupati Lampung Selatan untuk menerima dan menyalurkan bantuan yang dikirim para donatur bagi para pengungsi.
Sedangkan tim yang ada di Kalianda Lampung Selatan meliputi tim Tagana Kabupaten dan Kota seperti, Lampung Barat, Kota Metro, Lampung Tengah, Lampung Timur, dan lainnya.
Kemudian, ada beberapa tim Tagana dari Provinsi Jambi, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Banten, Jakarta, dan lainnya.
"Semua tim turun ke lapangan untuk membantu para pengungsi. Selain itu ada juga yang di lapangan untuk membantu evakuasi, baik korban meninggal dunia maupun luka-luka," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah turunkan Tagana, bangun dapur umum untuk korban tsunami
Baca juga: Warga yang mengungsi di pegunungan Lampung belum tersentuh bantuan
Pewarta: Triono Subagyo dan Emir
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018