Situs yang baru diluncurkan pada Kamis di Jakarta tersebut memang mengkhususkan untuk pustaka-pustaka lama. Di dalamnya ada beberapa kategori seperti naskah kuno, buku langka, peta, koleksi bahan grafis, majalah dan surat kabar langka dan sumber lainnya.
Untuk mengaksesnya masyarakat dapat masuk ke laman khastara.perpusnas.go.id. Salah satu buku yang dapat dibaca melalui laman tersebut antara lain buku Presiden Pertama RI Soekarno berjudul "Dari Proklamasi sampai Takari".
Ada juga pidato-pidato Soekarno saat dia masih menjabat sebagai presiden yang diterbitkan oleh Departemen Penerangan RI, seperti pidato Soekarno saat peringatan 10 tahun Konferensi Asia-Afrika.
Ada juga buku dari masa kolonial, salah satu yang termahsyur adalah buku Multatuli karya Max Havelaar atau Douwes Dekker yang ditulis dalam bahasa Belanda.
Ada juga naskah kuno seperti Serat Menak yang berada yang ditulis dengan bahasa aksara Jawa.
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarid Bando mengatakan dibuatnya situs web koleksi pustaka lama tersebut dimaksudkan untuk menjembatani masyarakat kepada pengetahuan lama yang adi luhung.
"Saat ini koleksinya sekitar 8.989 judul dan akan terus ditingkatkan jumlahnya," kata dia.
Situs ini juga diklaim ramah bagi pengguna telepon pintar, dengan situs ini Perpustakaan Nasional berharap dapat memberikan layanan berbasis teknologi bagi masyarakat.*
Baca juga: Perpustakaan Nasional luncurkan situs web KHASTARA
Baca juga: iPUSNAS, isi perpustakaan kini ada dalam genggaman
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019