Ketua KPU, Arief Budiman, datang ke Kantor Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia, Jakarta, Kamis, bersama dengan anggota KPU, Ilham Saputra dan Viryan, serta Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum, Fritz E Siregar, sekitar pukul 15.00 WIB dan keluar setengah jam kemudian.
"Kami ke Bareskrim bersama Bawaslu sebagai penyelenggara pemilu. Kami punya kewajiban untuk membuat Pemilu ini berjalan aman, damai, luberjurdil. Kalau ada ancaman, tindakan-tindakan yang mengganggu jalannya maka KPU melawan," kata Budiman.
Iamengaku membawa sejumlah barang bukti, di antaranya berupa gambar, suara dan tulisan, tetapi enggan mengatakan lebih rinci.
Setelah mendapat informasi tentang kontainer berisi surat suara pemilu yang sudah dicoblos, dia menuturkan KPU sudah membuktikan langsung ke lokasi kontainer dan menemukan informasi tersebut hoaks semata.
Pihaknya berharap laporan itu segera ditindaklanjuti dan pelaku yang menyebarkan berita bohong ditindaklanjuti.
"Mudah-mudahan bisa ditindak secara profesional sesuai undang-undang berlaku dan membuat pemilu kita berlangsung luberjurdil," ujar dia.
Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, yang lebih dulu datang ke Badan Reserse Kriminal Kepolisian Indonesia meminta Badan Reserse Kriminal Polri mengusut tuntas hoaks soal surat suara Pemilu 2019 sebanyak tujuh kontainer sudah tercoblos.
Hoaks itu dia nilai meresahkan dan membangun opini masyarakat yang dikhawatirkan akan mengganggu proses konsolidasi demokrasi.
Baca juga: Mendagri minta Bareskrim usut tuntas hoaks surat suara sudah tercoblos
Baca juga: Mendagri minta Bareskrim usut semua fitnah pada Jokowi
Baca juga: Bareskrim selidiki hoaks surat suara sudah tercoblos
Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2019