Mereka berusaha menghibur anak-anak korban bencana dengan mengajak mereka bermain, menyanyi bersama, menggambar dan mewarnai gambar dalam upaya pemulihan trauma.
"Ini bertujuan untuk memulihkan mental dan kondisi psikologis mereka yang terpuruk pascabencana," kata anggota Polwan Polres Sukabumi, Brigadir Lia Dahlia, di Sukabumi, Jumat.
Dia menjelaskan di antara anak-anak yang mengikuti program itu ada yang orangtuanya meninggal dunia atau hilang saat tanah longsor melanda kampung mereka pada 31 Desember 2018.
Upaya pemulihan trauma yang dijalankan diharapkan bisa mengikis sedikit demi sedikit duka dan kesedihan mereka yang kehilangan orangtua maupun tempat tinggal.
"Kami terus pantau aktivitas anak korban bencana ini, kebanyakan dari mereka kurang nafsu makan sehingga bisa mempengaruhi kesehatannya.Maka dari itu, program seperti ini akan terus dilakukan agar si anak tidak terus terpuruk," tambah Brigadir Lia.
Selain kepada anak-anak, polisi juga menjalankan program pemulihan trauma pada warga terdampak bencana.
Kepala Polres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan selain mengerahkan anggota untuk membantu pemulihan trauma korban bencana, kepolisian mengerahkan 364 personel gabungan dan alat berat untuk mencari korban yang belum ditemukan dan mengevakuasi mereka.
Baca juga:
BNPB: 18 korban longsor Sukabumi sudah teridentifikasi
Tim evakuasi longsor Sukabumi kembali temukan korban meninggal
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019