Jakarta (ANTARA News) - Asisten pelatih tim nasional U-22 Indonesia Hendro Kartiko mengatakan, salah satu kriteria penting seorang kiper di skuatnya adalah harus dapat mengawali serangan tim.Kiper dan semua pemain harus dapat menyesuaikan diri dengan filosofi pelatih Indra
"Jadi dia harus dapat menguasai dan mendistribusikan bola dengan baik karena kami mengawali serangan dari bawah," ujar Hendro, yang pernah mengawal gawang timnas Indonesia periode 1996-2007, di Jakarta, Rabu.
Artinya, pria berusia 45 tahun itu melanjutkan, kiper bukan hanya bertugas sebagai penghalau tembakan, tetapi bagian utuh dari organisasi permainan timn
Hal itu sesuai dengan filosofi permainan sang pelatih kepala Indra Sjafri. Indra dikenal sebagai juru taktik yang kerap menggunakan taktik umpan-umpn pendek yang dipadukan bola-bola jauh.
"Kiper dan semua pemain harus dapat menyesuaikan diri dengan filosofi pelatih Indra," tutur Hendro.
Timnas U-22 sendiri tengah menggelar pemusatan latihan sekaligus seleksi untuk menentukan tim yang akan bertanding di Piala U-22 AFF 2019 di Kamboja yang berlangsung pada 17 Februari-2 Maret 2019.
Di turnamen itu, Indonesia bergabung dengan Malaysia, Myanar, Singapura dan tuan rumah Kamboja di Grup.
Sebanyak empat penjaga gawang terlibat dalam pemusatan latihan dan seleksi yang diikuti lebih dari 30 pemain tersebut. Mereka yaitu Hilman Syah, Awan Setho, Satria Tama dan M. Riyandi.
Hendro cukup optimistis dengan kemampuan keempat penjaga gawang tersebut, termasuk Hilman Syah yang baru pertama kali dipanggil timnas.
Dia meminta semua calon kiper timnas U-22 selalu percaya diri dan senantiasa meningkatkan kemampuan.
"Kiper bukan hanya tetang postur. Kadang ada yang perawakan fisiknya bagus, tetapi kurang gesit. Jadi, semua ada plus-minusnya," tutur Hendro.
Baca juga: Hilman Syah Bangga Dilatih Hendro Kartiko
Baca juga: Indra Sjafri fokus cari 40 pemain timnas U-22
Baca juga: Septian Satria akui ketatnya persaingan posisi penyerang timnas U22
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019