Pada set pertama, kedua tim ketat dalam perebutan angka. Ketua tim secara bergantian mendulang poin, namun Jakarta Popsivo berhasil menang dengan skor 22-25.
Set kedua Jakarta Elektrik mencoba bangkit meskipun pertandingan masih berlangsung ketat sampai akhirnya memaksa Jakarta Popsivo kalah 25-20, skor 1-1 untuk kedua tim.
Set ketiga Jakarta Popsivo berusaha meningkatkan tekanan dengan bermain cepat, hasilnya Jakarta Elektrik sempat tertinggal 9-12. Kelengahan beberapa pemain berhasil dimanfaatkan Jakarta Popsivo dan akhirnya memenangkan kembali pertandingan 22-25. Kedudukan 2-1 untuk keunggulan Jakarta Popsivo.
Pada set keempat Jakarta Popsivo semakin tampil di atas angin, sementara Jakarta elektrik nampak menjadi bulan-bulanan. Tim ini sempat tertinggal 11 poin. Lewat smash pemain Popsivo bernomor punggung 9, Aprilia Manganang, menyudahi pertandingan 14-25, kedudukan akhir 3-1 Jakarta Popsivo menang.?
Asisten pelatih Jakarta Elektrik PLN Octavian usai pertandingan mengatakan timnya belum bisa meraih kemenangan dan mengakui kekuatan Jakarta Popsivo.
"Persiapan kami sudah maksimal, tim juga sudah kerja keras, tapi memang lawan kali ini berat, pemain sempat turun mentalnya dan belum bisa menguasai permainan, set keempat kami banyak kesalahan," ujar Octavian.
Namun dia tetap merasa puas dengan permainan anak asuhnya, terutama pemain lokal yang performanya sudah meningkat dibanding pertandingan sebelumnya.
Sementara pelatih Jakarta PGN Popsivo Polwan Chamnan Dokmai mengaku timnya memang kehilangan konsentrasi hingga sempat kalah pada set kedua.
"Tadi pemain berfikir pertandingan kali ini seharusnya jadi mudah, sehingga mainnya terlalu enjoy, namun secara keseluruhan bisa dijadikan pelajaran untuk pertandingan selanjutnya, terutama mengenai fokus pemain," ungkap Chamnan.
Sebelum bertanding ia sempat memprediksi pertandingan melawan Jakarta Elektrik akan terasa berat mengingat mereka menargetkan lolos final four, tetapi kondisi tim lawan justru terlihat turun sehingga berhasil dimanfaatkan? timnya dan memenangkan pertandingan 4 set tersebut.
Kapten Jakarta Popsivo nomor punggung 7 Amalia Fajrina juga mengaku pada set kedua permainan timnya sempat terburu-buru.
"Iya tadi set kedua kami seperti terburu-buru tapi mainnya lambat, sistemnya kayak gak jalan gitu, tim lawan naik kami malah turun, jadi kami tu kaget terus agak tertekan, tapi untungnya kami bisa merebut dua set berikutnya dan menang," tambah Amalia.
Baca juga: Proliga 2019 seri Palembang batas akhir rombak pemain
Baca juga: Juara paruh musim Proliga ditentukan di Bandung
Baca juga: Proliga 2019, Jakarta Elektrik putri takluk 0-3 di tangan Jakarta BNI
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2019