"Rinciannya itu sebanyak 1.000 personel dari TNI dan 500 orang dari Polri," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo di Mataram, Jumat.
Aparat TNI/Polri, ia menjelaskan, utamanya akan menjalankan tugas sebagai tenaga fasilitator untuk mempercepat perbaikan rumah korban gempa bumi yang rusak ringan dan sedang.
"Agar upaya kita berjalan maksimal, kita harapkan masyarakat juga ikut aktif gotong royong. Yang pasti, dengan nilai gotong royong maka perbaikan rumah bisa dipercepat pengerjaanya," kata Doni usai menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascagempa NTB di ruang rapat utama kantor Gubernur NTB.
Doni mengatakan dengan dukungan personel TNI/Polri harapannya dalam waktu tiga bulan perbaikan rumah warga yang rusak ringan dan sedang akibat gempa bisa selesai.
Ia juga meminta para pemangku kepentingan dan pihak terkait duduk bersama guna mendiskusikan langkah-langah percepatan perbaikan maupun pembangunan kembali rumah warga yang rusak akibat gempa karena kalau tidak segera selesai masalah sosial baru bisa muncul.
Gubernur NTB H Zulkieflimansyah mengatakan penambahan tenaga fasilitator itu merupakan upaya untuk menyeimbangkan pembangunan rumah dengan pencairan dana yang sudah mencapai Rp3,5 triliun.
"Dengan tambahan tenaga personel dari TNI/Polri ini pembangunan rumah bagi masyarakat yang terdampak bisa segera terealisasi," katanya.
Baca juga:
72 persen korban gempa NTB sudah terima bantuan dana rekonstruksi
NTB manfaatkan kayu sitaan untuk rekonstruksi bangunan terdampak gempa
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019