Mercedes-Benz mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pabrik mobil penumpang itu akan dibangun oleh mitra bisnis lokal dan proyek tersebut dikembangkan "dalam kolaborasi yang erat" dengan pemerintah Mesir.
Anggota dewan Daimler Mercedes-Benz di bidang produksi, Markus Schaefer, dikabarkan telah menggelar "diskusi yang sukses" dengan presiden dan perdana menteri Mesir, dilansir Egypt Today, Sabtu (19/1).
Schaefer menggambarkan Mesir sebagai "lokasi yang menarik dan kompetitif untuk produksi dan barang logistik pendukung".
Ia juga mengatakan bahwa memiliki pabrik perakitan di Mesir membuat Mercedes-Benz lebih leluasa dalam memperluas posisi pasarnya.
Mercedes-Benz akan menawarkan konsep mobilitas modern, termasuk mobil listrik dan swakemudi, saat Mesir siap memberikan modal baru untuk proyek infrastruktur lainnya.
Kendati demikian, belum ada kesepakatan yang dicapai atas rencana kerja sama itu.
Baca juga: Mercedes-Benz akan perkenalkan crossover EQ tahun ini di Korsel
Baca juga: Mercedes Benz akan rilis kendaraan all electric di pasar Asia
Baca juga: Truk Mercedes-Benz ini mampu angkut pesawat Airbus
Baca juga: Mercedes ingin jadi pemain top dalam meningkatkan teknologi otonom
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2019