Seperti dilansir Mayo Clinic beberapa waktu lalu, penyalahgunaan juga bisa karena si remaja merasa tidak aman atau keinginan untuk diterima secara sosial. Dia mungkin tidak mempertimbangkan konsekuensi dari tindakannya itu dan menempatkan diri dalam bahaya.
Sebenarnya, ada sejumlah faktor risiko seorang remaja menyalahgunakan narkoba, antara lain riwayat keluarga yang melakukan hal serupa, kondisi kesehatan mental atau perilaku seperti depresi dan kecemasan.
Selain itu, riwayat peristiwa traumatis, seperti mengalami kecelakaan mobil atau menjadi korban pelecehan, merasa ditolak lingkungam sosial dan penerimaan diri rendah.
Ingatlah, ada konsekuensi negatif jika remaja sampai menyalahgunakan narkoba, yakni ketergantungan serius di kemudian hari, penilaian buruk dalam interaksi sosial dan pribadi, berisiko melakukan hubungan seksual tak aman.
Lalu, gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan serta penurunan kinerja akademik.
Dampak buruk narkoba untuk kesehatan
Beda jenis zat beda pula dampaknya pada kesehatan tubuh seseorang. Penyalahgunaan narkoba dapat menyebabkan kecanduan, gangguan penyakit hingga kematian.
1. Kokain - berisiko menyebabkan serangan jantung, stroke, dan kejang.
2. Ekstasi - berisiko menyebabkan gagal hati dan gagal jantung.
Baca juga: BNN temukan pil ekstasi model baru
3. Marijuana - berisiko terkena gangguan dalam memori, pembelajaran, pemecahan masalah dan konsentrasi, risiko psikosis - seperti skizofrenia, halusinasi- di kemudian hari terkait dengan penggunaan awal dan sering.
4. Metamfetamin - berisiko membuat penyalahgunanya berperilaku psikotik akibat penggunaan jangka panjang atau dosis tinggi.
5. Opioid - bisa menyebabkan gangguan pernapasan atau kematian akibat overdosis.
Baca juga: Dumolid bisa sebabkan kerusakan saraf permanen
Baca juga: Gara-gara happy five, si tampan bisa jadi cadel
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2019