• Beranda
  • Berita
  • AWS Maritim Sabang deteksi delapan data kelautan

AWS Maritim Sabang deteksi delapan data kelautan

6 Februari 2019 07:11 WIB
AWS Maritim Sabang deteksi delapan data kelautan
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan wilayah DKI Jakarta akan diguyur hujan berintensitas sedang hingga tinggi disertai petir dan angin kencang dalam durasi singkat, Selasa (5/2). (ANTARA News/Taufik Ridwan)
Sabang (ANTARA News) - Perangkat automatic weather system atau AWS di Pelabuhan CT1 Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) melakukan pengamatan data kemaritiman dan medeteksikan delapan data kelautan.

"AWS ini secara berkala melakukan pengamatan data kemaritiman serta mendeteksi delapan data kelautan untuk kepentingan pelayaran," kata Kepala Stasiun Mereorologi Cot Ba U Maimun Saleh, Sabang, Siswanto di Sabang, Selasa.

Ia menjelaskan, perangkat AWS mendeteksikan, data arah angin dan kecepatan angin, data suhu dan kelembaban udara, data tekanan udara, data radiasi matahari dan data curah hujan.

"Layanan data dan informasi kemaritiman di perairan Sabang dan sekitarnya adalah dukungan nyata BMKG mewujudkan konektivitas tol laut," ujar Siswanto.

Siswanto menyatakan, pembangunan fisik berupa gedung AWS maritim yang ada di CT-I BPKS sudah dimulai sejak, 13 Juni 2017. Sedangkan kegiatan instalasi sensor dilakukan dari, 23-27 Oktober 2017.

Penentuan lokasi pembangunan AWS pelabuhan pada tahap survei awal dilakukan secara bersama oleh Unit Manajemen Pelabuhan BPKS, KSOP, DISNAV dan perwakilan dari BMKG Sabang.

BMKG berharap dengan adanya peralatan AWS pelabuhan secara nyata ikut ambil bagian dalam upaya mendukung program Nawacita Pemerintah Republik Indonesia terkait pengembangan poros maritim dunia.

Secara geografis Kota Sabang, Provinsi Aceh luasnya, 12.213,96 hektare, terdiri lima pulau, yakni Pulau Weh, Klah, Rubiah, Seulako dan Pulau Rondo.

Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, Selatan berbatasan Laut Andaman, Timur Selat Malaka dan Barat berbatasan Laut Andaman. 

Kepulauan paling ujung barat Indonesia ini juga telah ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata pada 2007 sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) dan sejak itu pemerintah daerah terus mengampanyekan industri pariwisata.

Baca juga: BMKG: cuaca ekstrem belum ganggu pelayaran
Baca juga: BMKG peringatkan transportasi laut di Kepri agar hati-hati

Pewarta: Irman Yusuf
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019