• Beranda
  • Berita
  • Presiden Erdogan: demi keutuhan wilayah Suriah, PYD/Ypg harus pergi

Presiden Erdogan: demi keutuhan wilayah Suriah, PYD/Ypg harus pergi

16 Februari 2019 08:10 WIB
Presiden Erdogan: demi keutuhan wilayah Suriah, PYD/Ypg harus pergi
Tank tentara Turki mengambil posisi di atas sebuah bukit di dekat perbatasan Mursitpinar di kota Suruc, provinsi Sanliurfa, Turki, Sabtu (11/10). Seorang militan Kurdi mengancam Turki dengan revolusi Kurdi yang baru apabila mereka tetap bertahan dengan kebijakan non-intervensi saat ini dalam pertempuran di kota Kobani. Pasukan Kurdi bersekutu dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), Unit Pertahanan Rakyat (YPG), berjuang melawan pemberontak Negara Islam yang menyerang Kobani di dekat . Sementara itu Turki tampak enggan untuk membuka perbatasannya untuk mengizinkan pengiriman persenjataan kepada tentara Kurdi yang kekurangan senjata. (REUTERS/Umit Bektas)
Ankara, Turki, (ANTARA News) - Presiden Turki pada Kamis mengatakan untuk melindungi keutuhan wilayah Suriah, kelompok PYD/YPG harus dibersihkan dari semua daerah tempat kelompok gerilyawan tersebut masih ada di dekat perbatasan Turki.

"Keutuhan wilayah Suriah takkan terjamin, kecuali kelompok teror PYD/YPG dibersihkan dari Manbij, (dan) sebelah timur Sungai Eufrat," kata Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin di Sochi, Rusia, sebelum pertemuan tiga-pihak mereka dengan timpalan mereka dari Iran.

Dalam aksi teror selama lebih dari 30 tahun terhadap Turki, PKK --yang dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa-- telah bertanggung-jawab atas kematian sebanyak 40.000 orang, termasuk perempuan dan anak-anak. PYD/YPG adalah cabang PKK di Suriah.

Turki telah berjanji akan melancarkan operasi kontra-teror terhadap PYD/YPG di Suriah, setelah dua operasi yang gemilang sejak 2016.

Erdogan juga mengatakan Turki menyambut baik sikap positif mengenai zona aman yang diusulkan di Suriah Utara, demikian laporan Kantor Berita Turki, Anadolu --yang dipantau Antara di Jakarta, Kamis malam. Ia menambahkan Turki juga mendukung gagasan itu selama gagasan tersebut menangani keprihatinan keamanan nasional Turki.

Ia mengatakan mereka segera menuntaskan pembentukan Komite Konstitusional Suriah, dengan mempertimbangkan pendapat yang disampaikan oleh PBB.

"Sangat penting bahwa kerja sama yang berlangsung berkaitan dengan penggunaan wilayah udara di Idlib juga berlaku di Afrin dan daerah (yang dibebaskan) dalam Operasi Perisai Eufrat --salah satu operasi kontra-teror terdahulu oleh Turki," tambah Erdogan.

Baca juga: Turki serang sasaran ISIS dan PYD di Suriah utara

Pelanggaran di Idlib

Setelah satu pertemuan di Sochi pada September lalu antara Erdogan dan Putin, kedua pihak sepakat untuk membentuk zon demiliterisasi --yang dengan tegas melarang perbuatan agresi-- di Idlib, bagian barat-laut Suriah.

Bulan berikutnya, semua senjata berat telah ditarik dari zona penurunan ketegangan oleh kelompok oposisi dan anti-pemerintah Suriah.

Namun, menurut kelompok pertahanan sipil Helm Putih Suriah, sedikitnya 30 orang di Idlib tewas pada Januari, termasuk perempuan dan anak kecil, sementara 180 orang lagi cedera, di Idlib, Hama dan Latakia oleh tembakan artileri dan serangan pemerintah.

Pada Januari, pemerintah juga menyerang pinggir tenggara Idlib, selain daerah pedesaan di Provinsi Aleppo, Latakia dan Hama.

Suriah telah terjerumus ke dalam perang saudara sejak awal 2011, ketika Pemerintah Presiden Bashar al-Assad menindas pemrotes dengan kekuatan yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Sejak itu, ratusan ribu orang diduga telah tewas dan jutaan orang lagi mengungsi akibat konflik tersebut.

Baca juga: NGO: AS/YPG/PKK tewaskan 165 warga sipil dalam tiga bulan
Baca juga: Menteri Israel keluarkan komentar yang mendukung gerilyawan PKK


Redaktur: Eliswan Azly 

Pewarta: Antara
Editor: Chaidar Abdullah
Copyright © ANTARA 2019