"Kami saat ini membina belasan atlet dengan empat hingga enam atlet putra pada pelatihan daerah. Mereka kami siapkan untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) selain keikutsertaan dalam kejuaraan lain skala nasional," kata Ketua Umum FPTI DKI Jakarta Kurnia Bakti selepas melakukan nota kesepahaman dengan Eigerindo MPI di Jakarta, Sabtu.
Selain belasan atlet pelatda, FPTI DKI Jakarta juga menyiapkan enam atletnya untuk mengikuti program pelatihan mahasiswa sebagai bagian dari kegiatan pemantauan bakat olahraga panjat tebing daerah.
"Kami terus menjaring bakat-bakat atlet daerah serta melakukan pembinaan dalam jangka panjang karena kami menghindari perpindahan atlet dengan jual-beli," katanya.
Kurnia mengatakan tantangan bagi para pengurus federasi panjat tebing Indonesia dalam pembinaan atlet-atlet daerah antara lain keputusan atlet untuk pensiun serta atlet pindah daerah.
"Kami masih merasakan bagaimana masyarakat, pemerintah, serta anggota legislatif menikmati euforia terhadap cabang olahraga panjat tebing setelah penyelenggaraan Asian Games 2018. Hal itu dapat dilihat dari meningkatkan minat untuk mengikuti latihan panjat tebing serta dukungan anggaran untuk pembangunan tembok panjat tebing," katanya.
Namun, Kurnia mewaspadai kemunculan rasa bosan dari para peminat baru cabang olahraga panjat tebing yang dapat mempengaruhi pembinaan atlet-atlet daerah.
Nota kesepahaman FPTI DKI Jakarta dengan Eigerindo MPI menjadi salah satu program pembinaan dengan menyelenggarakan Sirkuit Panjat Tebing di Jakarta Selatan, 15-17 Februari.
Sirkuit yang terbagi dalam dua kategori yaitu di bawah usia 18 tahun dan di atas usia 18 tahun itu melombakan dua nomor pertandingan, lead dan speed klasik.
Baca juga: FPTI targetkan 30 atlet Panjat Tebing ikuti pelatnas Olimpiade
Baca juga: FPTI dikucuri dana pembinaan karena prestasi internasionalnya
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2019