• Beranda
  • Berita
  • Caleg-parpol di Kota Surabaya dilarang Dinkes lakukan pengasapan sembarangan

Caleg-parpol di Kota Surabaya dilarang Dinkes lakukan pengasapan sembarangan

18 Februari 2019 18:02 WIB
Caleg-parpol di Kota Surabaya dilarang Dinkes lakukan pengasapan sembarangan
Sejumlah kader Ibu Memantau Jentik (Bumantik) mengikuti apel Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk di Surabaya, Jawa Timur, Jumat (1/2/2019). Kegiatan apel yang dilanjutkan dengan pemantauan jentik nyamuk ke rumah-rumah warga oleh ribuan kader Bumantik tersebut guna mengantisipasi dan memberantas penyebaran wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes Aegypti. ANTARA FOTO/Moch Asim/nz. (ANTARA FOTO/MOCH ASIM)

Saya sudah bilang ke kader-kader ibu pemantau jentik (bumantik), kalau ada caleg atau mengatasnamakan parpol melakukan pengasapan tanpa koordinasi silakan ditolak. Kalau mereka marah pertemukan dengan saya

Surabaya, (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya melarang calon legislatif (caleg), partai politik(arpol) maupun lembaga lain melakukan kegiatan sosial berupa pengasapan secara sembarangan di sejumlah perkampungan di Kota Surabaya, Jawa Timur, karena bisa membahayakan kesehatan.

"Saya sudah bilang ke kader-kader ibu pemantau jentik (bumantik), kalau ada caleg atau mengatasnamakan parpol melakukan pengasapan tanpa koordinasi silakan ditolak. Kalau mereka marah pertemukan dengan saya," kata Kepala Dinkes, Kota Surabaya, Febria Rahmanita kepada wartawan di Surabaya, Senin.

Menurut dia, pengasapan secara sembarangan melanggar Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 374/MENKES/PER/III/ 2010 Tentang Pengendalian Vektor.

Vektor adalah artropoda yang dapat menularkan, memindahkan dan menjadi sumber penular penyakit terhadap manusia.

Pengendalian vektor adalah semua kegiatan atau tindakan yang ditujukan untuk menurunkan populasi vektor serendah mungkin sehingga keberadaannya tidak lagi berisiko untuk terjadinya penularan penyakit tular vektor di suatu wilayah atau?menghindari kontak masyarakat dengan vektor sehingga penularan penyakit tular vektor dapat dicegah.

"Kita ingin menjaga semua. Bahayanya pengasapan sembarangan bisa keracunan, mungkin sekarang tidak, tetapi nanti. Itu bisa masuk ke paru-paru," katanya.

Anggota Komisi B DPRD Surabaya, Baktiono membenarkan jika ada aturan pengasapan yang tidak bisa dilakukan secara sembarangan karena berbahaya bagi lingkungan, tanaman, hewan peliharaan, terlebih berbahaya bagi manusia.

"Jadi tidak asal pengasapan begitu saja. Ada aturan obatnya seperti apa, campurannya seperti apa. Kalau solar terlalu banyak juga tidak efektif, kalau obat terlalu banyak dan campuran tidak mengerti itu juga berbahaya," katanya.

Baca juga: Surabaya gencarkan pemantauan jentik nyamuk untuk cegah DBD

Baca juga: Warga Surabaya diminta tetap waspada demam berdarah

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019