• Beranda
  • Berita
  • HNW: Indonesia dipercaya bangsa lain untuk mengelola pendidikan

HNW: Indonesia dipercaya bangsa lain untuk mengelola pendidikan

24 Februari 2019 09:07 WIB
HNW: Indonesia dipercaya bangsa lain untuk mengelola pendidikan
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid bersama Wakil Presiden M Jusuf Kalla saat peresmian Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Al Wafa di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. (Humas MPR)

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) mengatakan Indonesia dipercaya berbagai bangsa di dunia dalam mengelola pendidikan untuk mencerdaskan masyarakat.

Kepercayaan tersebut sebagai salah satu bukti peran politik bebas aktif bangsa Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia, kata HNW, dalam acara peresmian Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Al Wafa di Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dalam keterangan pers yang diterima Minggu.

Ia mengatakan bangsa Indonesia seperti tertuang dalam Pembukaan UUD NRI Tahun 1945 merdeka bertujuan untuk ikut menciptakan perdamaian dunia dan ikut terlibat dalam segala proses yang ada. "Ingin menciptakan dunia yang maju, aman, berkeadilan, dan bebas aktif," katanya.

Kepercayaan bangsa lain di bidang pendidikan tersebut sebagai wujud dari usaha terus-menerus bangsa Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia.

"Banyak kerja sama yang dijalin Indonesia dengan negara sahabat," tutur HNW yang juga menjadi Wakil Ketua Badan Wakaf Pondok Pesantren Gontor itu.

Ia menyampaikan, peresmian STIS Al Wafa yang dikelola Yayasan Al Fityan bekerja sama dengan negara Kuwait tersebut, merupakan salah satu bukti politik bebas aktif Indonesia dan kepercayaan bangsa Kuwait terhadap peran Indonesia dalam mewujudkan cita-cita perdamaian dunia tersebut.

Peresmian STIS Al Wafa tersebut juga dihadiri Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Duta Besar Kuwait untuk Indonesia. Kehadiran STIS Al Wafa melengkapi jenjang pendidikan yang dikelola oleh Yayasan Al Fityan, setelah sebelumnya mendirikan Al Fityan School di Tangerang, Medan, Aceh, Goa, Kubu Raya, dan Bogor.

Bagi HNW, Indonesia adalah negara yang bebas melakukan kerja sama dengan negara mana saja. Kerja sama yang dijalin diharapkan mampu mencetak umat Islam yang toleran, maju, dan moderat. "Bukan yang radikal dan intoleran", ujarnya.

Menurut dia, STIS dapat menjadi salah satu perguruan tinggi yang mewujudkan misi Islam toleran, maju dan moderat. Jurusan yang ada di STIS, diakui mampu menghadirkan pemberdayaan sumber daya manusia dalam ilmu ekonomi yang kelak bisa memajukan Indonesia. 

"Sesuai semangatnya mampu menghadirkan Islam yang rahmah," katanya.

Perguruan tinggi yang memiliki gedung yang megah dan kokoh itu tercatat memiliki Program Studi Islam dan Hukum Ekonomi Syariah. Kelak akan dikembangkan jurusan yang lain serta program S2.

Kerja sama dengan negara Kuwait diakui HNW sangat menguntungkan sebab negara itu dari segi ekonomi mapan dan dari segi pendidikan maju sehingga lulusan STIS juga bisa diserap di sana. "Saya optimis itu terhadap lulusan perguruan tinggi ini", katanya.

Dalam kesempatan itu, Jusuf Kalla menyebut mendirikan lembaga pendidikan merupakan amal jariah di mana pahalanya tak putus-putus.

Diakui di Indonesia ada banyak sekolah Islam di mana semua memberi manfaat yang besar. Hadirnya STIS Al Wafa diharapkan mampu memperbanyak hadirnya ahli ekonomi sehingga mampu memperbaiki perekonomian bangsa. "Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlihat dalam pendirian STIS," katanya.

Baca juga: Kuwait bagikan 1.000 Al Qur'an digital braile
Baca juga: Arcandra : Kuwait tetap jadi mitra penting Indonesia

 

Pewarta: M Arief Iskandar
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019