• Beranda
  • Berita
  • Praktisi properti sebut Indonesia masih butuh lebih banyak rumah rakyat

Praktisi properti sebut Indonesia masih butuh lebih banyak rumah rakyat

5 Maret 2019 17:51 WIB
Praktisi properti sebut Indonesia masih butuh lebih banyak rumah rakyat
Managing Director PT SPS Group Asmat Amin dalam (Foto ANTARA/Alya Rahma Widyanti)

Bisa meniru pemerintah Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhan rumah bagi warganya

Jakarta (ANTARA) - Managing Director PT SPS Group Asmat Amin menyebutkan Indonesia masih membutuhkan lebih banyak lagi rumah rakyat untuk memenuhi kebutuhan rumah tinggal.

"Setidaknya setiap tahun kita membutuhkan 800 ribu unit rumah baru", kata Asmat saat menjadi pembicara dalam rembuk nasional bertajuk "Mengukur perlunya Kementerian Perumah rakyat Kabinat 2019 - 2024"  di Jakarta, Selasa.

Menurut Asmat, capaian pembangunan rumah rakyat yang dilakukan pemerintah sebanyak 1 juta per tahun dinilai masih belum cukup mengingat  jumlah penduduk Indonesia semakin bertambah setiap tahun, saat ini  mencapai 265 juta penduduk. 

Dia mengatakan pemerintah harus lebih meningkatkan lagi upaya-upaya dalam membangun rumah rakyat. Dibutuhkan pembangunan rumah rakyat sebanyak 2,5 juta rumah baru bisa memenuhi jumlah kebutuhan rakyat.

Pemerintah bisa melihat Amerika Serikat yang memiliki lembaga tersendiri untuk membangun rumah melalui  "US Department of House and Urban Development"  apalagi untuk jumlah penduduk hampir sama, yakni Amerika Serikat sebanyak 320 juta penduduk dan Indonesia 265 juta penduduk.

Namun defisit di Amerika Serikat hanya 5,6 juta, sedangkan di Indonesia 11,4 juta.

"Inilah yang menyebabkan Indonesia harus melihat cara kerja Amerika Serikat dalam membangun rumah bagi rakyatnya," ujar dia.

Menurut dia, dengan daya beli di Indonesia saat ini sekitar 3.8-4 juta per bulan, sepertiganya digunakan huniank,  sebenarnya potensi pasar untuk rumah rakyat di Indonesia sebenarnya masih sangat besar.

Asmat juga menyarankan agar Kementerian Perumahan Rakyat  berdiri sendiri dan dipimpin oleh orang yang paham mengenai perumahan dan cara kerja sebuah perumahan. 

"Tujuannya agar pembangunan  lebih terfokus dan cepat memenuhi permintaan rumah," ujar dia.

Karena itu dia berharap pemerintah ke depannya lebih baik lagi dalam penyediaan rumah khususnya bagi masyarakat berpendapatan rendah.
Baca juga: Wujudkan rumah murah, Kudus gandeng BTN
Baca juga: Ribuan orang padati pembukaan pameran properti IPEX 2019

Pewarta: Alya Rahma Widyanti dan Ganet Dirgantara
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019