• Beranda
  • Berita
  • Rambah konsumen daring, Kemendag kembangkan aplikasi untuk pasar rakyat

Rambah konsumen daring, Kemendag kembangkan aplikasi untuk pasar rakyat

12 Maret 2019 18:04 WIB
Rambah konsumen daring, Kemendag kembangkan aplikasi untuk pasar rakyat
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita usai menghadiri peresmian pasar rakyat di ICE BSD Serpong, Tangerang, Banten, Selasa (12/3/2019).(ANTARA/Mentari Dwi Gayati)

Pembentukan ekosistem perdagangan daring di pasar rakyat dapat diimplementasikan tahun ini

Kementerian Perdagangan tengah mengembangkan aplikasi untuk memfasilitasi pasar rakyat di berbagai wilayah Indonesia dapat menjual produk-produknya ke konsumen secara daring atau online.

Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyampaikan bahwa Kementerian Perdagangan akan menggandeng Asosiasi E-commerce Indonesia (IdEA) dan perusahaan teknologi rintisan atau start up untuk membangun ekosistem perdagangan daring di pasar rakyat.

"Kami akan bicara dengan IdEA, dengan temen start up, di daerahnya untuk bisa kembangkan aplikasi ini sehingga dengan demikian pedagang juga bisa mengakses konsumen baru," kata Enggar pada Peresmian Pasar Rakyat di ICE BSD Serpong, Tangerang, Banten, Selasa.

Enggar mengatakan sebelumnya Presiden Joko Widodo meminta Kementerian Perdagangan, pemerintah daerah dan pengelola pasar serta pihak terkait lainnya dapat membangun ekosistem yang memungkinkan pedagang di pasar rakyat berjualan secara daring.

Hal itu karena sebagian besar pedagang mengeluhkan bahwa mereka kini bersaing dengan maraknya penjualan bahan pangan dan produk pasar lainnya melalui situs online.

Enggar menargetkan pembentukan ekosistem perdagangan daring di pasar rakyat dapat diimplementasikan tahun ini.

Sebelum membentuk ekosistem tersebut, Enggar menjelaskan bahwa pemerintah terlebih dahulu memiliki kelengkapan data seperti produksi dan kebutuhan bahan pokok dari dinas perdagangan di kabupaten/kota terkait.

Selain itu, Enggar mengaku akan menyosialisasikan pengelolaan pasar, baik dari segi fisik maupun keuangan melalui Pusdiklat Kemendag.

Ia mencontohkan pasar rakyat di Boyolali, Jawa Tengah, kini telah menerapkan sistem pembayaran nontunai (cashless) dan penjuaan online.

"Awalnya saya agak ragu ketika mereka mulai menerapkan cashless dan online, ternyata sekitar 90 persen mereka sudah mulai cashless di proyek percontohan warung tersebut dan sebagian sudah mulai melakukan pembelian secara online," kata Enggar.

Adapun selain mengembangkan menjadi pasar online, sepanjang 2015-2018, Kementerian Perdagangan telah membangun dan merevitalisasi 4.211 pasar rakyat dan ada 1.037 pasar yang akan terus diselesaikan pada tahun ini.

Baca juga: Mendag sebut revitalisasi pasar mampu tingkatkan omzet hingga 20 persen
Baca juga: Presiden: Bangun ekosistem daring di pasar rakyat

 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019