Kalau dari ukuran batanya, terlihat lebih besar dari ukuran yang ada di Trowulan. Ini agak lebih besar, sehingga kemungkinan juga merujuk pada Pra Majapahit
Temuan situs kuno di Jalan Tol Malang-Pandaan kilometer 35 seksi V, tepatnya di Dusun Sekaran, Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, diduga berasal dari masa Pra Majapahit.
Arkeolog Balai Pekestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho mengatakan bahwa berdasarkan temuan awal, baru nampak bagian dinding berupa batu bata yang tersusun menggunakan teknik batu gosok.
"Kalau dari ukuran batanya, terlihat lebih besar dari ukuran yang ada di Trowulan. Ini agak lebih besar, sehingga kemungkinan juga merujuk pada Pra Majapahit," kata Wicaksono, Selasa.
Wicaksono menjelaskan, peninggalan struktur batu bata tersebut, masih dalam tahap orientasi. Tahapan tersebut, diperkirakan rampung pada lima hari ke depan. Struktur yang ditemukan tersebut, biasanya dipergunakan pada bangunan seperti saluran air.
Selain temuan di lokasi tersebut, BPCB Trowulan Jawa Timur juga akan melakukan pendataan terhadap temuan-temuan oleh warga sekitar. Nantinya, warga yang menemukan pacahan-pecahan atau mata uang kuno, akan diberikan ganti untung.
"Nanti beberapa temuan dari warga akan dikumpulkan di Balai Desa Sekarpuro, untuk membicarakan masalah ganti untung bagi penemu tersebut. Sehingga sama-sama terbuka," kata Wicaksono.
Dalam waktu lima hari ke depan pihak BPCB Trowulan Jawa Timur akan melakukan penelusuran termasuk rekonstruksi jenis bangunan yang ada di lokasi tersebut. Setelah itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak Jasa Marga untuk penanganan ke depan terkait pembangunan jalan tol itu.
Tim dari BPCB Trowulan Jawa Timur yang turun di lokasi untuk melakukan penelusuran terdiri dari teknisi pemetaan, juru gambar, tukang gali dan arkeolog, yang akan bekerja hingga Sabtu (16/3).
Baca juga: Sisa bangunan dan pelataran kuno ditemukan di Situs Liyangan
Baca juga: BPCB kaji keaslian situs arca temuan petani Tulungagung
Baca juga: Temuan hunian prasejarah di Maluku masih dianalisa
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019