"Nasib bangsa dan negara Indonesia di masa yang akan datang ditentukan oleh kiprah dan kualitas pemuda. Pemuda adalah harapan masa depan Indonesia. Di tangan pemuda eksistensi bangsa dan negara diletakkan," katanya di Medan, Rabu.
Panglima menyampaikan itu saat kuliah umum kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) dengan tema peran pemuda dan mahasiswa dalam merawat persatuan dan kesatuan bangsa di era revolusi induatri 4.0.
Ia juga menyampaikan di era teknologi informasi, pemuda dan mahasiswa diharapkan untuk terus mewaspadai persebaran berita bohong dan ujaran kebencian yang tentunya berpotensi menimbulkan konflik sosial.
Demikian juga pemuda dan mahasiswa harus sejak dini mempersiapkan diri guna menyongsong Indonesia Emas 2045.
Bonus demografi yang akan diterima Indonesia tidak akan membawa arti apapun tanpa disertai dengan peningkatan kualitas generasi penerus bangsa.
"Kuasai ilmu pengetahuan dan teknologi, sertai dengan karakter, perilaku, serta budi pekerti yang luhur. Persatuan dan kesatuan harus terus dijaga demi keutuhan bangsa dan negara," katanya.
Baca juga: Pemuda diminta merawat persatuan bangsa
Baca juga: Hidayat Nur Wahid tekankan peran pemuda untuk memajukan bangsa
Baca juga: Legislator: Pemuda Indonesia harus menjadi patriot bangsa
Pewarta: Juraidi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019