"Kami atas nama pimpinan BPIP mengutuk keras atas tindakan yang terjadi di Selandia Baru kepada saudara kita," kata Plt Kepala BPIP Hariyono, di sela-sela kunjungan kerjanya ke Pulau Kepala Dua, Kepulauan Seribu, Jakarta, Sabtu.
Menurut dia, kasus penembakan itu menjadi pelajaran bagi seluruh masyarakat Indonesia bahwa toleransi antarumat beragama, toleransi antar masyarakat yang berbeda budaya dan etnis itu harus dirawat dan dijaga.
"Ini juga menunjukan kepada kita apa yang namanya kekerasan atau terorisme bukan monopoli etnis tertentu atau agama tertentu tetapi terorisme, radikalisme dan tindak kekerasan itu hanya terjadi pada masyarakat yang cenderung tertutup dan enggan untuk menciptakan kerukunan dan toleransi bagi masyarakat yang berbeda budaya dan agama," kata Hariyono.
Indonesia, tambah dia, sebagai bangsa yang besar harus merasa bersyukur bahwa Indonesia punya pandangan hidup dan dasar Pancasila yang bisa mengatasi dan menjembatani silang budaya dan kerukunan antarumat beragama.
"Ini harus kita jaga dan kembangkan kepada seluruh umat manusia sedunia," ucapnya.
Sebelumnya, puluhan anggota jamaah shalat Jumat tewas diberondong peluru di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru.
Komisaris polisi Selandia Baru pada Jumat mengatakan jumlah korban meninggal akibat penembakan di dua masjid di Christchuch jadi 49 dan seorang lelaki dari empat orang yang ditangkap telah didakwa melakukan pembunuhan.
Sebanyak 41 orang meninggal di satu masjid, tujuh lagi serta satu orang meninggal di rumah sakit, kata Mike Bush kepada wartawan, sebagaimana dikutip Reuters --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Jumat sore.
Baca juga: Ini yang diserukan PCNU Banyuwangi untuk korban penembakan di masjid Selandia Baru
Baca juga: Wako Padang, Mahyeldi kunjungi rumah keluarga korban penembakan dalam masjid di Selandia Baru
Baca juga: "Peace Leader Indonesia" kecam aksi teror di masjid Selandia Baru
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019