• Beranda
  • Berita
  • Danau Limboto di Gorontalo masuk program untuk direhabilitasi

Danau Limboto di Gorontalo masuk program untuk direhabilitasi

18 Maret 2019 16:26 WIB
Danau Limboto di Gorontalo masuk program untuk direhabilitasi
Seorang nelayan berjalan kaki menuju dermaga Hutadaa di Danau Limboto, Kabupaten Gorontalo, Gorontalo, Selasa (11/9). Debit air Danau Limboto surut akibat musim kemarau yang melanda daerah itu sejak bulan Agustus lalu. (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/foc)

Selain Danau Limboto, tiga DAS di Provinsi Gorontalo juga masuk dalam program tersebut yaitu DAS Limboto, DAS Bone, dan DAS Bulango

Wakil Gubernur Gorontalo Idris Rahim, mengatakan bahwa Danau Limboto menjadi salah satu dari 15 danau di Indonesia yang masuk dalam program dan rehabilitasi tahun 2019.

“Pada April 2018, Presiden Joko Widodo telah menegaskan untuk melakukan reklamasi dan rehabilitasi secara besar-besaran mulai tahun 2019. Di Provinsi Gorontalo salah satunya adalah Danau Limboto,” katanya  pada Hari Bakti Rimbawan ke-36 tahun 2019 tingkat Provinsi Gorontalo di halaman Museum Purbakala Provinsi Gorontalo, Senin.

Rehabilitasi lahan akan dilakukan pada 15 Daerah Aliran Sungai (DAS), 15 danau dan wilayah bagian hulu dam atau waduk di 65 lokasi.

Selain Danau Limboto, tiga DAS di Provinsi Gorontalo juga masuk dalam program tersebut yaitu DAS Limboto, DAS Bone, dan DAS Bulango.

Rehabilitasi, katanya, dilakukan melalui gerakan penanaman pohon secara nasional.

Tiga pola penanaman dalam gerakan tanam nasional meliputi penanaman oleh negara atau pemerintah, korporasi, dan penanaman oleh masyarakat.

Penanaman oleh negara atau pemerintah dilakukan melalui rehabilitasi hutan dan lahan, restorasi ekosistem gambut, pemulihan wilayah akibat bencana longsor dan banjir, serta pemulihan kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Penanaman oleh korporasi dilakukan melalui industri HPH/multi sistem silvikultur, HTI (hutan tananam industri), rehabilitasi DAS, dan melalui tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR).

Sedangkan untuk penanaman oleh masyarakat dilakukan melalui perhutanan sosial dan dinamika masyarakat atau sistem adopsi pohon.

“Program ini diorientasikan untuk penyelamatan danau dan waduk atau dam, pemukiman, serta menjaga keindahan alam sekaligus untuk perluasan kesempatan kerja, serta penyediaan kayu rakyat dan berbagai manfaat ekonomi lainnya bagi masyarakat,” demikian Idris Rahim.

Baca juga: Gorontalo adakan simposium nasional selamatkan Danau Limboto

Baca juga: Pemprov-DPRD Gorontalo bentuk perda selamatkan Danau Limboto

Baca juga: Banjir Gorontalo terjadi karena DAS Limboto kritis

Pewarta: Debby H. Mano
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019