• Beranda
  • Berita
  • Mercedes antisipasi pertarungan ketat di GP Bahrain

Mercedes antisipasi pertarungan ketat di GP Bahrain

26 Maret 2019 11:07 WIB
Mercedes antisipasi pertarungan ketat di GP Bahrain
Refleksi pebalap Mercedes Valtteri Bottas ketika menjalani tes pramusim di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol (27/2) Reuters/Albert Gea
Kepala tim Mercedes AMG F1 Toto Wolff akan mewaspadai pertarungan ketat dengan rival mereka, Ferrari dan Red Bull, di balapan GP Bahrain akhir pekan nanti.

Mercedes meraih poin penuh setelah finis 1-2 di seri pembuka, GP Australia, dengan margin waktu yang cukup lebar dari para pesaing terdekatnya.

"Tapi pertarungan baru saja dimulai, Ferrari akan mencoba semua yang bisa mereka lakukan untuk kembali dan Melbourne menunjukkan bahwa Red Bull memiliki sesuatu yang diandalkan dalam pertarungan juga," demikian Wolff seperti dikutip laman resmi Mercedes AMG F1 pada Selasa.

Valtteri Bottas mengunci kemenangan pertama bagi Mercedes musim ini, diikuti rekan satu timnya Lewis Hamilton di peringkat dua.

Rival terdekat Mercedes di Melbourne adalah Max Verstappen, yang tampil impresif dengan mobil Red Bull RB15 bermesin Honda untuk podium ketiga setelah finis dengan margin 22,520 detik dari sang juara.

Sementara, duo pebalap Ferrari, Sebastian Vettel dan Charles Leclerc tertinggal jauh di P4 dan P5 dengan selisih waktu lebih dari 57 detik dari Bottas.

"Kami telah melihat potensi paket Ferrari di Barcelona, jadi kami kira mereka akan bangkit di Bahrain, dengan Red Bull juga tentunya," kata Wolff.

Baca juga: Ferrari: traksi dan pengereman faktor kunci di GP Bahrain
Baca juga: Vettel akui Ferrari tak punya kecepatan di GP Australia


Ferrari telah mengantongi enam kemenangan di Bahrain. Trofi juara pertama diraih Michael Schumacer pada balapan perdana di sirkuit itu pada 2004.

Kemudian Felipe Massa berjaya di Sakhir pada 2007 dan 2008. Dua musim kemudian, pada 2010, giliran Fernando Alonso yang meraih podium bersama Ferrari di sana.

Sebastian Vettel, yang mengincar gelar juara dunia kelima, menjadi juara bertahan di Sakhir setelah mengantongi dua trofi juara di dua musim terakhir.

Red Bull memiliki dua trofi juara di Sirkuit Sakhir yang diperoleh pada 2012 dan 2013, kala itu Vettel masih membalap untuk tim yang masih menggunakan mesin Renault itu.

Sedangkan Mercedes menjadi juara di sirkuit sepanjang 5,412 km yang berada di tengah gurun itu pada 2014 dan 2015 lewat Lewis Hamilton dan tahun 2016 lewat Nico Rosberg.

Wolff mengungkapkan bahwa balapan di Bahrain memiliki sejumlah tantangan yang unik karena setiap sesi digelar dengan kondisi yang berbeda.

Sesi latihan bebas FP1 dan FP3 digelar pada siang hari di mana kondisi udara dan trek bisa sangat panas. Sedangkan FP2, kualifikasi dan balapan digelar pada sore hari yang memiliki temperatur lebih rendah.

"Perubahan temperatur ini menambah kerumitan ketika melakukan set-up mobil dan menemukan konfigurasi yang tepat yang bisa diandalkan untuk setiap sesi," kata Wolff.

Dominan di seri pembuka, Wolff menolak untuk jemawa. "Setelah tes di Barcelona, kami merasa jika kami adalah penantang. Apa pun hasilnya di Melbourne, pola pikir kami belum berubah sedari itu."

"Satu balapan tidak mencerminkan patokan urutan hingga akhir musim. Kami harus mengeluarkan setiap potensi dari paket kami dan terus bekerja untuk memperbaiki mobil setiap pekannya agar kompetitif," kata Wolff.

GP Bahrain akan diawali dengan sesi latihan bebas pada Jumat dan kualifikasi di hari berikutnya. Balapan akan digelar pada Minggu malam pukul 22.10 WIB.

Baca juga: Mick Schumacher akan tes mobil Ferrari dan Alfa Romeo di Bahrain
Baca juga: Rio Haryanto terkesan penampilan Valtteri Bottas




 

Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019