• Beranda
  • Berita
  • Volume kendaraan melalui Jembatan Timbang Subah turun 74 persen

Volume kendaraan melalui Jembatan Timbang Subah turun 74 persen

28 Maret 2019 13:46 WIB
Volume kendaraan melalui Jembatan Timbang Subah turun 74 persen
Truk angkutan barang tengah diperiksa di Jembatan Timbang Subah, Kabupaten Batang . Saat itu truk yang masuk jembatan timbang itu semakin turun drastis seiring dengan beroperasinya jalan Tol Trans Jawa. (Foto Kutnadi)
Volume kendaraan pengangkut barang yang melalui Unit Pelayanan Penimbangan Kendaraan bermotor (UPPKB) Subah, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, turun 74 persen seiring dengan dibukanya jalan Tol Trans Jawa sejak 1 Januari 2019.

Kepala UPPKB Jembatan Timbang Subah, Batang, Arif Munandar di Batang, Kamis mengatakan bahwa volume kendaraan truk pengangkut barang sejak Januari 2018 hingga akhir Maret 2018 sebanyak 82.211 kendaraan, kemudian turun menjadi 20.994 kendaraan pada periode  yang sama tahun 2019.

"Demikian pula, jumlah penindakan terhadap truk pengangkut barang yang melebihi batas tonase pada 2018 sebanyak 8.044 truk atau turun menjadi 2.832 truk pada 2019. Ini semua akibat beroperasinya jalur tol Trans Jawa," katanya.

Menurut dia, para sopir truk pengangkut barang yang diduga melebihi batas tonase yang berasal dari arah timur (Semarang) menuju Jakarta (barat) lebih memilih melintas jalur Tol Transjawa mulai dari pintu masuk tol Weleri, Kabupaten Kendal dan keluar tol depan Pasar Grosir Setono, Kota Pekalongan.

"Para sopir truk sengaja menghindari penindakan di Jembatan Timbang Subah sehingga mereka memilih melintas jalan tol. Kami berharap ada solusi pengawasan terhadap angkutan barang yang melebihi batas tonase, " katanya.

Berdasar pantauan, banyak angkutan truk bersumbu dua dan sumbu tiga dari arah timur (Semarang), saat sampai di perbatasan jalan nasional memilih masuk pintu masuk tol Weleri.

Namun, kemudian keluar tol setelah sampai di pintu keluar tol Kandeman Kabupaten Batang dan pintu keluar tol depan Pasar Grosir Setono, Kota Pekalongan.

Sopir truk Bayu Daryanto mengatakan dirinya sengaja melalui masuk jalan Tol Weleri sebagai upaya menghindari pemeriksaan beban berat barang yang ada pada truknya.

"Disamping, faktor lebih cepat sampai pada tujuan, kami sengaja tidak melalui jembatan timbang karena takut ditilang oleh petugas," katanya.

Baca juga: Pengamat: Ajak pengusaha rembukan soal polemik ODOL
Baca juga: PII apresiasi Kemenhub tawarkan proyek jembatan timbang ke swasta
Baca juga: Pemerintah tampung masukan proyek percontohan jembatan timbang


 

Pewarta: Kutnadi
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019