"Sebenarnya Sleman ini sudah memenuhi syarat untuk meraih predikat KLA Utama, namun masih ada sedikit kendala untuk bisa meraih predikat tertinggi KLA tersebut. Kami optimistis tahun ini target mampu tercapai," kata Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun di Sleman, Kamis.
Menurut dia, saat ini di Indonesia baru ada dua yang meraih utama yaitu, Surabaya, Jawa Timur dan Solo, Jawa Tengah.
"Sleman semakin serius mengupayakan KLA. Mulai dari tingkat padukuhan, desa, kecamatan hingga kabupaten semua kami dorong untuk mewujudkan target KLA kategori Utama," katanya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga r (DP3AP2KB) Kabupaten Sleman Mafilindati Nuraini mengatakan, pihaknya juga menggalang dukungan media massa untuk meraih predikat KLA kategori Utama.
"Saat ini Sleman baru meraih predikat tingkat Nindya. Tahun ini kami mengejar predikat Utama. Kami masih memproses berbagai persyaratan agar predikat KLA Utama terwujud," katanya.
Menurut dia, media massa memiliki peran penting untuk mengenalkan Sleman sebagai Kabupaten Layak Anak.
"Media massa jadi salah satu dari lima pilar pembangunan, sehingga perannya sangat vital," katanya.
Mafilindati mengatakan, saat ini jumlah Sekolah Ramah Anak di Sleman masih sedikit.
"Kami menargetkan setidaknya 50 persen SD-SMP di Sleman menjadi Ramah Anak," katanya.
Selain itu, saat ini juga sudah ada 32 dusun dan 25 Puskesmas dengan Predikat Ramah Anak.
"Kami berharap upaya yang sudah dilakukan dapat meluas hingga seluruh lapisan masyarakat. Semua elemen masyarakat Sleman kami harapkan untuk ikut memperjuangkan predikat tersebut," katanya.
Baca juga: Yogyakarta targetkan Kota Layak Anak kategori utama
Baca juga: KPPPA: kabupaten/kota layak anak untuk melindungi anak
Baca juga: 50 persen SD/SMP di Yogyakarta sudah berkomitmen menjadi SRA
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019