"Nanti saja, kami masih berusaha penuh mengungkap kasus yang utama," ujar Komisioner Bawaslu RI Rahmat Bagja saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Kasus utama yang sampaikan Bagja, yakni perihal pengungkapan kasus video penemuan surat suara yang telah dicoblos di sebuah gudang di Selangor, Malaysia.
Saat ini tim gabungan yang terdiri atas komisioner KPU yang diwakili Ilham Saputra dan Hasyim Asy'ari serta Bawaslu diwaliki Komisioner Ratna Dewi Petalolo tengah menginvestigasi kebenaran surat suara yang telah dicoblos.
"Diharapkan dalam waktu dekat kita akan memberikan laporan kepada masyarakat tentang solusi seperti apa, kan KPU sudah turun," katanya.
Sementara terkait kasus Yazza, Bagja memastikan anggotanya tersebut bukan bagian dari tim sukses Prabowo-Sandiaga Uno seperti yang beredar di media sosial.
Menurut Bagja, setelah dikonfirmasi, Yazza membantah bahwa foto yang beredar itu merupakan dirinya. Diketahui, nama perempuan yang dianggap mirip bernama Idawati Murdaningrum
"Lebih baik Ketua Panwaslu-nya yang melaporkan. Setelah diselidiki, Idawati Murdaningrum orangnya (yang dianggap Yazza). Jadi dipastikan (Yazza pendukung Prabowo-Sandi) itu tidak benar," katanya.
Baca juga: Ketua DPR: evaluasi standar operasional PPLN
Baca juga: Bawaslu pastikan Yazza Azzahra bukan tim sukses Prabowo-Sandi
Baca juga: KPU umumkan pencarian fakta surat suara tercoblos di Jakarta
Baca juga: Bawaslu temukan indikasi pelanggaran lain di Malaysia
Pewarta: Asep Firmansyah, Joko Susilo
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019