"Kami masih memantau seberapa cepat (kendaraan listrik) itu tumbuh. Indonesia tidak seperti pasar di luar negeri dengan infrastruktur sudah memadai. (Indonesia) masih butuh proses untuk ke sana," kata Manajer Pengembangan Bisnis PT Timur Raya Karya Mandiri (TRKM) Natalyus Purnomoadi sebagai distributor tunggal pelumas Deltalube dalam peluncuran produk-produk pelumas di Bogor, Selasa.
Natalyus mengatakan produk-produk pelumas mesin kendaraan berbahan bakar, termasuk Deltalube, masih punya pasar dan dapat menjual produknya di Indonesia.
"Tentu kami was-was. Tapi, kami melihat dan mengikuti pasar mobil listrik di Indonesia. Seberapa jauh perkembangan itu akan memberikan ancaman terhadap kami," ujarnya.
Deltalube, menurut Natalyus, masih punya potensi pasar pelumas kendaraan penumpang di Indonesia menyusul penyegaran terhadap merek sejak 2017.
"Pasar kami memang lebih banyak di luar Jakarta dan Jawa Barat karena kami telah lebih dahulu masuk pasar pelumas mesin disel 'single grid' untuk kendaraan industri," ujarnya.
Natalyus menambahkan omzet penjualan produk-produk pelumas dan produk lain pendukung pasar otomotif kendaraan penumpang Deltalube naik 30 persen sejak 2018.
"Kami memang belum pada kondisi terbaik pada pasar kendaraan penumpang ataupun sepeda motor. Tapi, kami senang dengan peningkatan omzet sebesar itu," katanya.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian menargetkan sebanyak 20 persen produksi kendaraan di Indonesia adalah kendaraan beremisi karbon rendah (Low Carbon Emission Vehicle/LCEV) pada 2025.
Kemenperin juga mendorong industri otomotif untuk berinvestasi pada produksi kendaraan listrik melalui insentif.
Baca juga: Deltalube janji harga tetap setelah penuhi SNI
Baca juga: Deltalube indikasikan peluncuran produk baru pelumas "full-synthetic"
Baca juga: Deltalube bawa 24 produk pelumas ke GIIAS 2018
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019