• Beranda
  • Berita
  • 1.530 hektare lahan sawit rakyat Kotawaringin Barat bakal diremajakan

1.530 hektare lahan sawit rakyat Kotawaringin Barat bakal diremajakan

4 Mei 2019 09:09 WIB
1.530 hektare lahan sawit rakyat Kotawaringin Barat bakal diremajakan
Illustrasi: Hamparan perkebunan kelapa sawit dari atas di wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah (FOTO ANTARA/Kasriadi/Koz/hp/10.)

Melalui program itu masyarakat yang memiliki kebun kelapa sawit akan diberikan bantuan sebesar Rp25 juta per hektare...

Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah, menargetkan peremajaan kebun kelapa sawit milik rakyat seluas 1.530 hektare pada 2019.

Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Nurhidayah di Pangkalan Bun, Kalimantan Barat, Sabtu, mengatakan target tersebut karena Kotawaringin Barat mendapat alokasi anggaran lebih dari Rp38 miliar dari program pendanaan murni Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

"Melalui program itu masyarakat yang memiliki kebun kelapa sawit akan diberikan bantuan sebesar Rp25 juta per hektare. Dana sebesar Rp25 juta itu untuk membantu masyarakat meremajakan pohon kelapa sawitnya," ujar Nurhidayah.

Ia mengatakan lahan seluas seribuan hektare tanaman kelapa sawit yang akan diremajakan tersebut tersebar di enam kecamatan. Dari enam kecamatan itu, terluas berada di Pangkalan Lada.

"Jadi, adanya sosialisasi program ini sangat memberikan keuntungan besar terutama bagi para petani, karena bantuan ini murni diberikan secara cuma-cuma tanpa harus mengembalikan di kemudian hari," kata Nurhidayah.

Sementara itu Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kobar Kamaludin mengatakan program peremajaan sawit ini sangat penting mengingat sawit merupakan salah satu komoditi yang memiliki standardisasi.

"Kita harus menjawab tantangan pasar internasional terkait perdagangan sawit yang memenuhi standar yang diinginkan oleh pasar sehingga tidak ditolak olah pasar," katanya.

Pihaknya melihat kebun rakyat menghadapi banyak permasalahan seperti  produktivitas yang rendah sebagai akibat penggunaan bibit non-unggulan yang juga membuat kualitas sawit menjadi rendah.

Oleh karena itulah, kata dia dilakukan peremajaan kebun sawit sebagai salah satu upaya meningkatkan produktivitas dan memenuhi standar internasional.

"Satu yang perlu diketahui, peremajaan ini tidak hanya ditujukan untuk tanaman yang tua saja, tetapi juga terhadap tanaman muda yang bermasalah," tutur Kamaludin.

Ia juga menuturkan untuk tahap awal di tahun ini dana bantuan yang sudah siap dikucurkan untuk peremajaan kebun sawit kurang lebih Rp10 miliar atau setara lahan seluas 400 hektare.

"Pada 2018 lalu kami telah menargetkan 1.000 hektare kebun sawit diremajakan, karena kita mendapatkan alokasi dana seluas itu. Tapi, kami hanya mampu merealisasikan seluas 400 hektar," kata Kamaludin.

Baca juga: Banyak jalan rusak, Kotawaringin Timur minta bagi hasil pajak sawit

Baca juga: Harga minyak mentah naik dipicu pengurangan produksi Rusia

 

Pewarta: Kasriadi/Hendri Gunawan
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019