Penataan kembali trotoar tersebut akan berkolaborasi dengan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) untuk dijadikan spot seni dan budaya.
Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengapresiasi pembangunan revitalisasi trotoar yang dilakukan pemerintah provinsi DKI Jakarta.
"Kami mengapresiasi trotoar baru yang direvitalisasi Pemprov DKI walaupun kurang revolusioner terganjal anggaran," kata Alfred kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Baca juga: DPRD DKI harap revitalisasi trotoar tak persempit jalan raya
Alfred menyayangkan anggaran revitalisasi trotoar yang dinilai masih sangat sedikit saat ini. "Jakarta hanya membangun setahun 100 kilometer paling banyak itu Rp300-400 miliar dipakai untuk membangun trotoar," ujar dia.
Dia berharap pembangunan trotoar, yang sudah terkonsep dan terdesain mulai dari perencanaan hingga pembangunan, hasil akhirnya digaransi berfungsi sepenuhnya memenuhi hak para pejalan kaki.
"Trotoar yang mulai diperbaiki sejak 2014 sampai sekarang kita berharap bisa difungsikan secara maksimal oleh pejan kaki," ujar Alfred.
Baca juga: Trotoar Jakarta belum ramah difabel
Pemprov DKI melalui Dinas Bina Marga saat ini sedang mengerjakan revitalisasi trotoar Jalan Cikini Raya - Kramat Raya dan Salemba Raya. Penataan kembali trotoar tersebut akan berkolaborasi dengan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) untuk dijadikan spot seni dan budaya.
Tidak hanya trotoar, pemerintah provinsi DKI juga memperbaiki "Wajah Baru Jakarta" lewat Jembatan Penyeberangan Orang (JPO), yang didesain artistik di GBK dan Bundaran Senayan dan resmi dibuka Gubernur DKI Anies Baswedan pada Februari lalu.
Selain itu, Unit Pengelola Kawasan (UPK) Kota Tua juga telah meresmikan Kali Besar Timur menjadi spot foto "Instagramable," sebagai bagian dari program "Wajah Baru Jakarta" yang dicanangkan oleh Pemprov DKI pada ulang tahun yang ke-492.
Baca juga: Anies: JPO dan trotoar DKI Jakarta harus artistik
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2019