Pemerintah mengatakan awalnya akan mengalokasikan 400 juta peso (sekitar Rp293 miliar) termasuk memperbarui basis data forensik, mendirikan lima pusat forensik baru, mendatangkan para ahli dan menggunakan teknologi baru.
Lebih dari 200.000 orang tewas akibat kekerasan geng. Sementara itu, 40.000 orang lainnya hilang sejak mantan Presiden Felipe Calderon menerjunkan pasukan bersenjata untuk menangani kartel narkoba pada akhir 2006.
Presiden Andres Manuel Lopez Obrador, yang dilantik pada Desember, berjanji akan menghentikan pelanggaran hukum dan memberikan keadilan bagi keluarga korban. Ia menyebut pemerintahan sebelumnya sebagai pelanggar "hebat" HAM di negara tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kuburan massal dengan 166 mayat ditemukan di Meksiko
Baca juga: AS-Meksiko akan bentuk tim perangi kartel narkoba
Baca juga: Sedikitnya 25 tewas di Meksiko pada akhir pekan berdarah
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Tia Mutiasari
Copyright © ANTARA 2019