Hal pertama, nutrisi lengkap yang cukup untuk untuk tumbuh kembang anak.
"ASI yang terbaik sampai anak usia enam bulan. Setelah itu tambahkan MPASI dan sesuaikan dengan selera anak," ujar dia dalam acara pers Peluncuran Fitur Teman 123 Frisian Flag Indonesia di Bogor, Jumat.
Ada beragam kandungan gizi dalam ASI, salah satunya Sphingomyelin yang berperan pada percabangan sel-sel otak anak, perkembangan otak hingga sistem kekebalan tubuh.
Selain itu, ada asam sialat yang berperan dalam proses belajar dan mengingat informasi. Zat lain, vitamin D yang salah satunya berpengaruh pada kecerdasan anak.
Hal kedua yang perlu orang tua perhatikan, stimulasi yang tepat untuk merangsang sel otak anak ditambah pujian dan kasih sayang setiap hari. Bentuk stimulasi yang bisa orang tua pilih misalnya dalam bentuk bermain.
"Salah satunya dengan bermain. Otak harus dirangsang. Stimulasi merangsang memori, jantung, pendegaran, rasa gembira, percaya diri hingga nafsu makan," tutur Soedjatmiko.
Bermain bersama anak perlu melibatkan unsur kegembiraan dan kasih sayang. Prinsipnya, merangsang semua fungsi tubuh anak mulai dari melihat, mendengar, berjalan, merespon dan disesuaikan dengan usia dan kemampuan anak.
Terakhir, imunisasi lengkap sesuai jadwal sebagai pelindung tubuh anak.
Spesialis anak dari RSCM, dr. Madeleine Ramdhani Jasin, SpA pernah mengatakan, imunitas anak terutama di bawah usia lima tahun belum baik sehingga perlu mendapatkan imunisasi untuk membantu daya tahan tubuhnya.
"Dia akan mudah sakit. Cara membantu mencegahnya dengan imunisasi, membantu daya tahan tubuhnya menangani kuman-kuman atau virus. Imunisasi sesuai jadwal dari IDAI dan Kemenkes," tutur Madeleine.
Baca juga: Kesalahan yang sering dilakukan orang tua saat bersama anak
Baca juga: "E-book" tak dapat gantikan buku anak, kata psikolog
Baca juga: Mengapa kepribadian anak tak sama dengan orang tua?
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2019