Sekretaris Utama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nofrijal mengajak masyarakat kembali ke meja makan untuk memperkuat keluarga di seluruh Indonesia.
“Program kembali ke meja maka sudah diluncurkan sejak empat bulan yang lalu oleh Kemenpora dan kami di sini memberikan masukan terkait program itu. Sejauh ini sudah berjalan namun perlu sosialisasi dan penguatan kembali,” katanya di Padang, Sabtu
Menurut dia, yang menjadi persoalan saat ini bagaimana tolak ukur untuk mengetahui program ini telah berjalan sempurna di setiap keluarga di Indonesia. Salah satunya adalah dengan empat pendekatan yang kembali merekatkan keluarga antara orangtua dengan anak-anak mereka.
Pendekatan pertama adalah berkomunikasi, dengan kembali ke meja makan maka komunikasi anak dan orangtua akan terbangun dan mereka yang memiliki masalah di sekolah dan lingkungan akan membicarakan dengan orang tua mereka. “Melalui komunikasi yang baik akan muncul solusi bagi persoalan keluarga,” katanya
Kemudian terjadi interaksi ketika duduk di meja makan, baik itu mejanya bundar atau persegi sehingga setiap anggota keluarga mengetahui kondisi masing-masingnya.
Selain itu makanan yang terhidang di meja makan merupakan lambang kesejahteraan, walaupun tidak ada uang namun makanan yang ada di sana sebagai bentuk pemenuhan kebutuhan keluarga.
“Pendekatan tersebut dapat menguatkan hubungan antar anggota keluarga sehingga terbangun kedekatan dan jika terjadi persoalan mereka akan mencari solusi dari dalam,” katanya.*
Baca juga: Apa itu Gerakan Kembali ke Meja Makan?
Baca juga: BKKBN kampanyekan gerakan kembali ke meja makan untuk keluarga
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019