Pakar teh Ratna Somantri mengatakan ada standard cita rasa teh berkualitas di pulau Jawa, yakni manis atau legit serta kental.
“Legit kental memiliki makna filosofis sesuatu yang menunjukkan kesempurnaan dan keaslian yang mampu mempererat persahabatan yang jujur dan sesungguhnya. Para leluhur kita telah memaknai tradisi minum teh dengan nilai-nilai yang sangat positif dan mendalam.” jelas Ratna Somantri di peluncuran Legit Kental, Jumat (26/6).
Kebiasaan minum teh di Indonesia memiliki fungsi sosial, yaitu untuk bersosialisasi, ngobrol dan berdiskusi.
Untuk ramuan tehnya, biasanya dicampur dengan kuncup melati, agar menghasilkan wangi yang lebih enak. Agar wanginya lebih enak, biasanya kuncup melati ditambahkan di dalam ramuan teh.
Ini disebabkan daun teh yang beredar di kalangan masyarakat Indonesia bukan kualitas terbaik. Daun teh berkualitas tinggi umumnya diekspor ke Eropa. Rasa teh yang khas pada masa itu adalah kental, sepet serta beraroma melati.
OT Group meluncurkan produk teh dalam kemasan yang mengutamakan cita rasa tersebut dengan nama "Legit Kental".
"Kami melihat pasar teh dalam kemasan ini masih cukup potensial, tentunya dengan menghadirkan produk yang unik dan cocok dengan selera konsumen Indonesia. Untuk itulah OT Group meluncurkan produk Legit Kental, teh dalam kemasan premium yang digali dari akar tradisi masyarakat Indonesia,” kata Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group.
Harianus mengatakan Legit Kental menggunakan dua kali lebih banyak ekstrak teh sehingga rasanya lebih pekat, selain itu gula batu dijadikan pemanis untuk cita rasa yang pas dan unik di lidah.
Pecinta teh di Indonesia saat ini memiliki pilihan minuman teh premium berkualitas yang merupakan kekhasan turun temurun dari leluhur bangsa Indonesia,” kata dia.
Baca juga: Bolehkah teh celup diseduh berulang kali?
Baca juga: Saran pakar: teh hijau untuk pagi hari, teh hitam saat petang
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2019