Kasat Intelkam Polres Bintan AKP Yudiarta Rustam, di Bintan, Selasa menjelaskan, benteng yang paling ampuh dalam menghadapi pengaruh negatif dari aktivitas sejumlah pengungsi yakni perkuat iman dan taqwa kepada Tuhan.
Warga, terutama wanita yang masih muda, baik yang masih lajang maupun yang sudah menikah jangan mudah dirayu. Wanita yang sudah berkeluarga pun jangan sampai merayu pengungsi asal Afghanistan.
"Tidak ada cara yang ampuh selain menjaga diri, memperkokoh keluarga, dan meningkatkan ketaqwaan diri kepada Allah untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Baca juga: Tiga Pengungsi Afghanistan di Pekanbaru Ditangkap karena Berzina
Yudi mengatakan belasan kasus asusila melibatkan pengungsi dan pasangannya yang merupakan wanita lokal. Rata-rata para wanita tergoda dengan wajah pengungsi asal Afghanistan yang dinilai ganteng, berkulit putih dan kekar.
Nafsu membuat mereka lupa terhadap keluarga. Sementara kasus asusila itu menyebabkan keluarga menjadi hancur.
Tidak ada jaminan hidup bahagia dengan pengungsi, yang pasti merusak rumah tangga, ucapnya.
Ia berharap tidak ada lagi wanita menjadi korban rayuan para pengungsi Afghanistan.
Baca juga: Rudenim Pekanbaru mulai tertibkan penampungan pengungsi rawan konflik
Ia mengingatkan seluruh anggota keluarga jangan terlalu baik dengan para pengungsi. Sikap yang berlebihan itu seperti terlalu ramah, melayani pengungsi secara tidak wajar, meminjamkan motor hingga mengajak pengungsi tidur di rumah warga.
"Mula-mula mungkin meminjamkan kendaraan, lama-lama diajak tidur di rumah. Dan akhirnya terjadi hal-hal negatif," ucapnya.
Selain persoalan itu, Yudi juga mengingatkan warga untuk mewaspadai ajaran Syiah, yang tidak sejalan dengan ajaran Islam Suni. Pengungsi asal Afghanistan rata-rata menganut ajaran Syiah, salah satu ajarannya tidak mengakui Nabi Muhamad sebagai Rasul terakhir.
"Jangan sampai ajaran Syiah itu masuk ke dalam rumah kita," katanya.
Pewarta: Nikolas Panama
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019