"Mereka (aktivis '98) adalah yang benar-benar tahu semangat transformasi dan perubahan Indonesia, " kata Ignasius saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Aktivis 98 penuhi sejumlah faktor untuk masuk pemerintahan mendatang
Menurut Ignasius sosok aktivis '98 yang pernah hidup di dua periode penting yakni krisis Orde Baru dan pascareformasi perlu masuk dalam kabinet dan mendapatkan peran strategis dalam membuat kebijakan pemerintah. Hal tersebut diungkapkannya dapat menentukan fondasi penting Indonesia di masa depan.
Ia mencontohkan di zaman pemerintahan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, ada sosok Rizal Ramli yang merupakan aktivis dan mendapat jabatan sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Industri Indonesia dan Kepala Badan Urusan Logistik periode 2000-2001.
"Ketika dia (Rizal Ramli) jadi menteri, banyak ide progresifnya, " tutur dia.
Ketika ditanya terkait tokoh potensial yang bisa masuk kabinet Jokowi-Ma'ruf, Ignasius menjawab Budiman Sudjatmiko adalah salah satu sosok yang dianggap dapat memberikan spirit perubahan dalam pemerintahan.
"Dia (Budiman) bisa menjadi sosok penting untuk hadir di sana (kabinet), " tuturnya.
Selain Budiman Sudjatmiko, Emil Dardak juga dianggap Ignasius adalah anak muda yang dapat mengisi kabinet karena pengalamannya sebagai kepala pemerintah serta datang dari kalangan profesional.
Baca juga: Pengamat: sejumlah sektor strategis bagi menteri muda Jokowi
"Dia (Emil Dardak) punya pengalaman politik dari kabupaten ke provinsi, itu jalurnya sama seperti Jokowi. Dia bisa mewakili anak muda apalagi mempunyai pengalaman sebagai bupati dan wakil gubernur, " ungkapnya.
Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengisyaratkan pembentukan kementerian baru sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, salah satu upayanya adalah memberi tempat buat anak muda masuk ke dalam kabinet pemerintah.
Baca juga: Wanda: Saatnya aktivis 98 berjuang dari dalam pemerintahan
Baca juga: Jokowi singgung nama Adian Napitupulu saat bicara menteri
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019