• Beranda
  • Berita
  • Manggala Agni Labuhanbatu petakan daerah rawan karhutla

Manggala Agni Labuhanbatu petakan daerah rawan karhutla

17 Juli 2019 12:09 WIB
Manggala Agni Labuhanbatu petakan daerah rawan karhutla
Ilustrasi (ANTARA Sumut/ist)
Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Daerah operasi Labuhanbatu memetakan daerah rawan kebakaran hutan dan lahan atau Karhutla untuk mengantisipasi puncak musim kemarau pada Juli hingga Agustus 2019.

Kepala Manggala Agni KLHK Daops Labuhanbatu, Risky Ismana Nasution, di Rantauprapat, Rabu, mengatakan, ada lima daerah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, paling rawan Karhutla, yakni di dua titik di Kabupaten Labuhanbatu serta masing-masing satu titik di Kabupaten Labuhanbatu Selatan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padanglawas Utara dan Kabupaten Tapanuli Selatan.

Ia menjelaskan, lima daerah kabupaten tersebut merupakan wilayah yang paling rawan karhutla di Provinsi Sumatera Utara selain kondisi geografisnya.

Hal itu ditujukan dengan terdapatnya areal daerah gambut pada Kabupaten Labuhanbatu dan Labuhanbatu Selatan, serta tingginya hotspot pada wilayah yang sedang digalakkan kegiatan patroli terpadu Karhutla.

Pihaknya juga telah menyiagakan 6 posko pemantauan dari 8 daerah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara untuk mengantisipasi daerah rawan Karhutla dengan Patroli terpadu Manggala Agni KLHK yang melibatkan personil TNI/POLRI dan Masyarakat Desa atau Masyarakat peduli api.

Posko pemantauan tersebut, yakni Posko Desa Pasar Tiga Kecamatan Panai Tengah dan Posko Desa Pasar Tiga Kecamatan Panai Hilir di Kabupaten Labuhanbatu, Posko Desa Tanjung Medan Kecamatan Kampung Rakyat di Kabupaten Labuhanbatu Selatan.

Selanjutnya, Posko Desa Siboris Lombang Kecamatan Barumun Tengah di Kabupaten Padang Lawas, Posko Desa Sigama Kecamatan Padang Bolak di Kabupaten Padanglawas Utara dan Posko Desa Pargarutan Julu Kecamatan Angkola Timur di Kabupaten Tapanuli Selatan.

Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim kemarau di Indonesia akan terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2019.

Hal itu dipengaruhi curah hujan rendah di sejumlah daerah dan faktor cuaca secara global. "Walaupun hanya dengan 6 posko yang disiagakan, diharapkan Manggala Agni KLHK Daops Labuhanbatu mengamankan ke lima kabupaten tersebut dari gangguan kabut asap Karhutla," katanya.


Baca juga: Kebakaran lahan di Sumsel belum pengaruhi jarak pandang penerbangan

Baca juga: Enam posko pencegahan karhutla di Kampar disiapkan TNI AD

Pewarta: Juraidi dan Kurnia
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019