UB Forest Universitas Brawijaya Malang bersama Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB TNBTS) tengah melakukan penjajakan kerja sama untuk pemberdayaan masyarakat kawasan hutan.
Manager Riset dan Pengembangan UB Forest Universitas Brawijaya, Asihing Kustanti kepada ANTARA di Malang, Jawa Timur, Rabu mengatakan, kerja sama dengan BB TNBTS tersebut mencakup pembinaan pada zona tradisional salah satunya untuk tanaman masyarakat turun temurun.
"Kami akan melakukan kerja sama pembinaan pada zona tradisional untuk tanaman masyarakat turun temurun. Untuk di wilayah UB Forest, itu tanaman kopi," kata Asihing.
Baca juga: Sultan : pengelolaan hutan dibarengi pemberdayaan masyarakat
Asihing yang kerap disapa Tanti tersebut menambahkan, pembinaan tersebut akan mencakup upaya untuk meningkatkan nilai dan kualitas kopi yang diproduksi pada wilayah UB Forest yang berada di Lereng Gunung Arjuno, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.
Sebagai catatan, UB Forest Universitas Brawijaya Malang sebagai pengelola hutan pendidikan seluas 544,74 hektare. Dari total luasan tersebut, untuk area yang ditanami kopi kurang lebih mencapai 200 hektare.
Tanti menambahkan, UB Forest termasuk dalam hutan hujan bagian bawah dan memiliki fungsi sebagai hutan lindung dan hutan produksi.
Keberadaan hutan dengan berbagai fungsi, menurut Tanti, tidak bisa dilepaskan dari masyarakat sekitar kawasan.
Baca juga: BRG minta pemilik konsesi berdayakan desa
"Masyarakat di sekitar kawasan itu diberikan akses oleh pemerintah untuk memanfaatkan hasil hutan selain kayu, seperti, adat, budaya, religi, dan wisata. Untuk di UB Forest, saat ini berupa tanaman kopi," kata Tanti.
Penjajakan kerja sama antara UB Forest dengan Balai Besar TNBTS juga akan mencakup pengembangan kapasitas masyarakat sekitar kawasan, melalui pemberian pelatihan, pendampingan dan juga penyuluhan.
Pelatihan dan penyuluhan meliputi tata kelola pemberdayaan masyarakat seperti pelatihan pembentukan kelompok masyarakat, pengembangan kelembagaan kelompok masyarakat, manajemen dan kegiatan teknis pemberdayaan masyarakat, termasuk pengelolaan keuangan dan pemasaran.
Saat ini, dalam pengelolaan tanaman kopi di hutan pendidikan tersebut melibatkan kurang lebih 800 petani yang merupakan warga sekitar, baik yang tinggal di luar area hutan, maupun yang di dalam kawasan.
Baca juga: UB Forest dorong inovasi produk kopi bernilai tambah
Kaki Gunung Arjuno di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur berada pada ketinggian 900-1500 meter di atas permukaan laut (mdpl), dan menjadi lokasi ideal untuk perkebunan kopi dengan varietas Arabika dan Robusta.
Secara kualitas, kopi yang dibudidayakan oleh UB Forest tersebut memiliki daya saing yang cukup baik dan bersaing jika dibandingkan dengan kopi yang dihasilkan dengan daerah lain di Indonesia.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019