Suku Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Timur mencatat sampai saat ini terdapat sebanyak 190 bank sampah yang tersebar di wilayah tersebut untuk pengelolaan sampah.Kami terus berupaya mendorong masyarakat untuk membentuk bank sampah di masing-masing RW. Meskipun Jaktim sudah punya 190 bank sampah, masih kurang
"Bank sampah ini ada yang dikelola pemerintah, ada yang masyarakat," kata Kepala Sudin LH Jaktim Budi Mulyanto, di Jakarta, Kamis.
Baca juga: Musayama, teknologi lokal ubah sampah jadi bahan bakar cair
Baca juga: Polisi di Tanjungpinang belajar kelola sampah plastik
Bank sampah yang dikelola pemerintah, yakni Sudin LH Jaktim berada di 10 kecamatan, sementara lainnya menyebar di lingkungan rukun wilayah (RW), sekolah, hingga rumah susun.
Berdasarkan data per Mei 2019, dari 190 bank sampah yang tersebar di Jaktim, tercatat memiliki total nasabah sebanyak 11.905 orang.
Budi menjelaskan pengelolaan bank sampah sudah diatur dalam Instruksi Gubernur DKI Jakarta Nomor 157/2016 tentang Pembinaan dan Pengembangan Bank Sampah.
Untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah, kata dia, diharapkan bank sampah dibentuk di masing-masing wilayah RW.
Bahkan, kata dia, Sudin LH Jaktim juga memberikan insentif berupa peralatan operasional untuk bank sampah, seperti timbangan hingga pengangkutan sampah hasil pilahan.
"Kami terus berupaya mendorong masyarakat untuk membentuk bank sampah di masing-masing RW. Meskipun Jaktim sudah punya 190 bank sampah, masih kurang," katanya.
Sementara itu, Susana selaku teknis ahli bagian Peran Serta Masyarakat (PSM) Sudin LH Jaktim mengatakan pihaknya sudah mengundang RW-RW untuk menyosialisasikan kebijakan tersebut.
"Ini terus kami dorong agar masyarakat mau membuat bank sampah. Targetnya kan satu RW memiliki satu bank sampah," katanya.
Baca juga: Volume sampah di Jaktim 100 ton/bulan
Baca juga: Pengamat: Pembangkit listrik tenaga sampah cocok di perkotaan
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019