"Jadi ini aksi spontan melihat kabut yang cukup tebal tadi pagi," kata Kepala BPBD Dharmasraya, Edison di Pulau Punjung, Kamis.
Saat ditanya apakah itu kabut asap kiriman, ia mengaku belum dapat memastikan, yang jelas bagi-bagi masker merupakan gerakan spontan melihat kabut yang begitu tebal.
Selanjutnya BPBD akan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengetahui jenis kabut yang menyelimuti Kabupaten Dharmasraya, apa itu kabut asap kiriman atau kabut akibat perubahan cuaca.
"Kalau kabut asap akibat kebakaran lahan tentu ada upaya tindaklanjut dari instansi terkait, kalau hanya kabut karena perubahan cuaca saya rasa tidak ada masalah," katanya.
Ia memastikan wilayah Kabupaten Dharmasraya juga terhindar dari kebakaran lahan atau lainnya sampai hari ini.
Ia menambahkan akibat kabut yang menyelimuti Kabupaten Dharmasraya menyebabkan jarak pandang pengendara hanya sekitar 50 meter.
Sementara itu, salah seorang warga Kecamatan Pulau Punjung, Fernando (27), mengatakan kabut tebal memang menyelimuti Dharmasraya pada Kamis pagi, bahkan jarak pandang sangat terbatas.
Kondisi tersebut sudah berlangsung sejak berapa hari terakhir, kata dia sehingga ia menggunakan masker saat berangkat ke kantor.
"Iya pakai masker, untuk jaga-jaga saja," ujarnya.
Baca juga: 10 kota/kabupaten di Sumbar terkena dampak kabut asap
Baca juga: Sumbar dikepung asap dari Sumsel dan Kalimantan
Baca juga: Gubernur Sumbar minta warga gunakan masker
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019