Pemerintah Kabupaten Gowa melalui Program Kota Tanpa Kumuh (KotaKu) telah melakukan penanganan air bersih yang tersebar di sejumlah kelurahan di Kecamatan Somba Opu.Sejak tahun lalu hingga sekarang reservoir ini sudah ada dan masyarakat tidak lagi takut kekurangan air bersih apalagi saat musim kemarau
Koordinator KotaKu Kabupaten Gowa Nurliah Ruma di Gowa, Kamis, menyampaikan Kecamatan Somba Opu telah memiliki 16 titik reservoir yang bisa mengaliri air untuk lebih dari 38 keluarga setiap reservoirnya.
Artinya, kata dia, reservoir tersebut telah mengalirkan air bersih untuk 608 rumah.
Sebanyak 16 titik reservoir itu tersebar di Batangkaluku (1 titik), Samata (2), Romang Polong (1), Mawang (1), Pandang-pandang (3), Paccinongan (1), Katangka (4), Tombolo (1), dan Kalegowa (2).
"Sejak tahun lalu hingga sekarang reservoir ini sudah ada dan masyarakat tidak lagi takut kekurangan air bersih apalagi saat musim kemarau tiba yang biasanya mengakibatkan kekeringan di sejumlah tempat," katanya usai meninjau salah satu reservoir atau tempat penampungan air bersih di Kelurahan Batangkaluku.
Reservoir tersebut, kata Nurdliah, dilengkapi dengan hidran atau penampungan cadangan air untuk mengantisipasi penanganan kebakaran.
Kepala Dinas Perkimtan Kabupaten Gowa Abdullah Sirajuddin mengatakan Program Kotaku merupakan program pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat untuk mempercepat penanganan masalah kekumuhan perkotaan.
Selain itu, Gerakan 100-0-100 adalah inti dari program KotaKu, yakni 100 persen penyediaan akses aman air bersih, nol persen kawasan permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.
"Untuk menuntaskan 100-0-100 ini kita selalu senantiasa bekerja sama dengan BKM di Kabupaten Gowa. Alhamdulillah saat ini dalam penanganan air bersih sudah tersedia pada beberapa titik menggunakan reservoir," katanya.
Ia mengapresiasi warga setempat yang mendukung pembangunan reservoir itu.
"Terima kasih kepada masyarakat juga yang telah menyediakan tempatnya untuk pembangunan reservoir ini. Insyaallah kita akan apresiasi itu, dan semoga ini bisa dijaga," katanya.
Adanya satu contoh titik pengadaan air bersih di Kelurahan Batangkaluku, masyarakat terbantu dan mengapresiasi langkah pemerintah tersebut.
Seorang warga setempat, Sumiati (29), mengaku dahulu dirinya kekurangan air bersih, bahkan harus berjalan beberapa meter ke sumur hanya untuk mendapatkan air bersih.
Saat ini, untuk mendapatkan air bersih, dirinya tidak lagi harus berjalan kaki dari sumur.
Warga setempat lainnya, Rahmatiah (55), mengaku saat ini setiap malam tidak perlu was-was lagi kekurangan air jika ingin ke kamar kecil karena tinggal membuka keran air yang sudah tersedia dan kondisinya bersih.
Baca juga: BPBD Gunung Kidul distribusikan ratusan tangki air bersih
Baca juga: NTT alami hari tanpa hujan yang sangat panjang
Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019