Musi Banyuasin fokus bangun industri sawit

25 Juli 2019 20:41 WIB
Musi Banyuasin fokus bangun industri sawit
Wakil Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi (dua dari kiri) dalam kunjungan kerja ke PT Musim Mas KIM II di Kawasan Industri Medan, Sumatera Utara, Kamis (25/67). (Humas Pemkab Banyuasin)
Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin fokus membangun industri sawit untuk memberi nilai tambah terhadap produk perkebunan masyarakat setempat dengan produksi minyak sawit (CPO) 1,52 juta ton/tahun.

Wakil Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi dalam keterangan tertulis di Palembang, Kamis, mengatakan dirinya berkunjung ke PT Musim Mas KIM II di Kawasan Industri Medan, untuk melihat secara langsung pembuatan beranekaragam produk turunan minyak sawit (CPO) yang diharapkan dapat diterapkan di Musi Banyuasin.

“Kunjungan ini tak lain untuk membuka wawasan kami dalam mewujudkan hilirisasi industri sawit di Musi Banyuasin. Kami berharap justru perusahaan ini mau bekerja sama dengan mendirikan pabriknya di daerah kami,” kata dia.

Pada kesempatan itu Beni menyaksikan secara langsung produksi pembuatan sabun mandi, minyak sayur, lilin, dan kue dengan bahan baku minyak sawit.

Menurutnya, jika pabrik dibangun di Musi Banyuasin maka perusahaan akan lebih untung dalam sisi biaya produksi mengingat tidak perlu lagi ada biaya pengiriman.

Selain itu, ada kepastian ketersediaan bahan baku mengingat pabrik berada dalam satu wilayah. Setiap tahun, sekitar 1,52 juta ton CPO (minyak sawit mentah) ke luar dari kabupaten ini untuk dikirim ke daerah lain hingga ke luar negeri sebagai komoditas ekspor.

“Kami mengundang investor untuk datang ke Bumi Serasan Sekate mengolah potensi yang ada, dengan melakukan serapan sendiri di dalam negeri maka harga tidak akan tergantung dengan pasaran dunia,” kata dia.

Bagi investor yang berminat menanamkan modalnya, pemkab memberikan kemudahan dalam perizinan dan akan dibantu dalam pengadaan lahan untuk pembangunan kantor serta pabrik.

Sementara itu General Manager PT Musim Mas Gunawan Siregar mengatakan persoalan rendahnya harga sawit ini harus menjadi perhatian berbagai pihak karena komoditas ekspor ini sangat memberikan manfaat dari sisi pemasukan negara hingga kesejahteraan petani.

“Saat ini sawit terkena kampanye hitam, saya lihat ini juga yang mempengaruhi minat pengusaha untuk berinvestasi,” kata dia.

Peremajaan (replanting) tanaman kelapa sawit di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan menjadi yang terluas di Indonesia sejak mulai dilakukan pada 2017. Sebanyak 8.134 hektare tanaman sawit sudah diremajakan dalam program pemerintah tersebut.

Baca juga: Pemkab Musi Banyuasin akan bangun industri hilir sawit
Baca juga: Butuh dana besar untuk olah 8 juta ton limbah peremajaan sawit
Baca juga: Kabupaten Muba-ITB MoU terapkan biohidrokarbon berbasis kelapa sawit

Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2019