"Juli ini kami baru dapat IMB (Izin Mendirikan Bangunan) konstruksi, sekarang sedang di tahap soil test investigation, dan akan berlanjut ke tahap pile loading test," kata Sekretaris Korporat PT Jakarta Propertindo Hani Sumarno di Jakarta, Kamis.
Secara singkat kedua tahapan tersebut dilakukan untuk mengetahui kestabilan tanah dan kekuatan beban pondasi bangunan.
Baca juga: DPRD sebut pembangunan ITF perlu waktu
PT Jakarta Propertindo memercayakan proses soil test investigation di ITF Sunter saat ini kepada PT Wika Konstruksi.
"Nanti untuk proses selanjutnya, bisa jadi beda lagi kontraktornya. Pokoknya disesuaikan dengan kebutuhan pengerjaan," kata Hani.
Tempat pengolahan sampah penghasil listrik ini diharapkan selesai secara keseluruhan pada tahun 2022.
Baca juga: DLH DKI kebut pembangunan 4 ITF rampung 2022
Hani menjelaskan masih banyak yang harus diselesaikan untuk mempercepat pembangunan terutama adminstrasi dengan beberapa kementerian seperti Kementerian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral), Kementerian Lingkungan Hidup, dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Jika pembangunan ITF Sunter sudah rampung, sebanyak 2.200- 2.300 ton sampah di Jakarta dapat diolah di pembangkit listrik tenaga sampah itu dan menghasilkan sebesar 35 megawatt perharinya.
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2019