Narasumber dari kalangan medis dan keamanan mengatakan serangan tersebut menewaskan lebih dari 30 orang.
Menurut para narasumber, kepada Reuters, korban tewas berjumlah sedikitnya 32 orang.
Medecins Sans Frontiers (MSF) mencuit bahwa puluhan orang yang terluka sedang dirawat di rumah sakit di Aden setelah sebuah ledakan terjadi.
Baca juga: Serangan udara guncang wilayah utara Ibu Kota Yaman
Namun, lembaga amal itu kemudian mengatakan mereka adalah korban ledakan terpisah di sebuah pos polisi pada Kamis di selatan kota pelabuhan tersebut.
MSF menyebutkan 10 orang meninggal dan 16 cedera.
Saluran televisi resmi Houthi, Al Masirah TV, mengatakan kelompok tersebut telah menembakkan sebuah rudal balistik jarak-menengah serta menerbangkan satu drone ke arah parade.
Kelompok itu tidak menyebut soal serangan di pos polisi, yang menurut seorang narasumber keamanan menggunakan mobil berisi bahan peledak.
Baca juga: Serangan udara koalisi Saudi tewaskan pemimpin Houthi di Yaman
Belum ada kejelasan soal apakah serangan-serangan tersebut berhubungan satu sama lain. Namun, kelompok militan Al Qaida, salah satu kelompok yang mengacaukan stabilitas di Yaman, adalah pihak yang sebelumnya kerap melancarkan serangan dengan menggunakan mobil.
Seorang komandan bernama Brigadir Jenderal Muneer al-Yafee, yang adalah tokoh utama di kalangan separatis di wilayah selatan, terbunuh dalam parade militer itu, menurut beberapa narasumber militer dan keamanan.
"Ledakan terjadi di belakang tribun tempat upacara sedang berlangsung di kamp militer Al Jalaa di Distrik Buraiqa di Aden," kata saksi mata Reuters.
Baca juga: Al Houthi Yaman akui hantam pembangkit listrik Saudi
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019