"Karena Batam di depan Singapura," kata Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wiratno dalam rangkaian kegiatan Hari Konservasi Alam Nasional di Batam, Rabu.
Setiap tahun, sekitar 1,5 juta wisatawan mancanegara datang ke Batam. Namun kota itu tidak punya banyak daerah wisata. Taman Wisata Alam (TWA) Muka Kuning dirancang sebagai tujuan wisata penarik wisman di Batam.
"Karenanya dibuat TWA, daerah konservasi, bisa melihat satwa," kata dia.
TWA Muka Kuning Batam akan dikembangkan menjadi daerah ekowisata berbasis hutan. Pemerintah berencana membangun sarana untuk pengamatan burung dan canopy trail, jalur untuk menyaksikan tajuk tegakan hutan.
Di kawasan TWA Muka Kuning ada banyak burung elang bondol. Para penyuka burung nantinya akan bisa mengamati burung dari sarana yang disediakan.
Ibu Negara Iriana Joko Widodo melepas dua pasang elang bondol di kawasan itu dalam rangkaian peringatan Hari Konservasi Alam Nasional.
Baca juga:
Ibu Negara lepasliarkan elang bondol di Hari Konservasi Alam Nasional
Keragaman hayati menghilang lebih cepat dari laju alami
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019