Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang kini tengah gencar mengkampanyekan penggunaan transportasi publik, menggelontorkan 800 kartu Jak Lingko gratis melalui program Jak Lingko Goes To School.Dengan kartu Jak Lingko bus mikro trans bukan hanya untuk anak-anak sekolah saja, tapi diharapkan wali murid, hingga masyarakat semua gratis jika menggunakan kartu Jak Lingko ini
"Kegiatan ini menggandeng Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, tepatnya di SMA 27 Jakarta," kata Direktur Pelayanan dan Pengembangan Transjakarta, Achmad Izzul Waro, di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan Jak Lingko Goes To School merupakan bagian dari upayanya meningkatkan kesadaran menggunakan transportasi publik sekaligus mengurangi polusi di Jakarta.
"Karena kita tahu Jak Lingko ini bagian dari Kegiatan Strategis Daerah yang menjadi prioritas pemerintahan Bapak Gubernur Anies Baswedan. Pemprov DKI memiliki visi untuk memudahkan layanan pergerakan masyarakat menggunakan transportasi umum dari satu titik ke titik lainnya dengan layanan yang baik, nyaman, dan terjangkau," ujar dia.
Baca juga: DPRD DKI sebut Jak Lingko belum optimal
Kehadiran Jak Lingko, dijelaskan Izzul juga untuk melengkapi program yang terlebih dahulu ada, yakni kartu Jakarta Pintar (KJP) plus. Dengan KJP Plus, siswa sekolah gratis menggunakan layanan Transjakarta.
"Dengan kartu Jak Lingko bus mikro trans bukan hanya untuk anak-anak sekolah saja, tapi diharapkan wali murid, hingga masyarakat semua gratis jika menggunakan kartu Jak Lingko ini," kata Izzul.
Izzul memaparkan, kehadiran Jak Lingko juga turut andil mengentaskan permasalahan polusi di ibu kota. Sebab seperti diketahui saat ini kualitas udara di Jakarta sudah masuk ke dalam kategori berbahaya versi AirVisual.com
"Saat ini Pemprov Jakarta tengah fokus terhadap pengurangan polusi udara melalui intruksi Gubernur nomor 66 tahun 2019 tanggal 1 Agustus. Salah satunya di sektor transportasi. Karena kita tahu pencemaran di Jakarta 74 persen bersumber dari asap kendaraan bermotor," ucap Izzul.
Baca juga: Pembatasan akses motor di Jakarta bisa optimalkan program Jak Lingko
"Maka dari itu kehadiran Jak Lingko diharapkan mampu menjangkau seluruh kebutuhan akses transportasi publik. Sesuai namanya 'Linko' yang artinya menjaring," ujar dia.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Seksi Peserta Didik dan Pembangunan Karakter Bidang SMK Dinas Pendidikan DKI Jakarta Waluyo Hadi menerangkan, Jak Lingko merupakan komitmen Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam mengintegrasikan transportasi di Jakarta.
Selain itu program Jak Lingko ini merupakan implementasi Rapimgub, yang sudah mulai disosialisasikan sejak Agustus 2019.
"Ada konsekuensi yang kami minta, kami mohon dengan hormat kepada seluruh warga SMA 27 begitu dibagikan kartu Jak Lingko mohon bisa menggunakan untuk berangkat sekolah maupun pulang," ujar Waluyo.
Baca juga: Organda dukung penerapan bus listrik Jabodetabek
Bagi siswa sekolah yang saat ini masih menggunakan kendaraan roda dua untuk berangkat sekolah, Waluyo berharap dengan kehadiran Jak Lingko siswa sekolah mau beralih ke transportasi umum.
"Yang biasanya membawa sepeda motor, besok tidak perlu lagi membawa sepeda motor karena sudah ada kartu itu. Itu lebih efisien tidak perlu belanja BBM dan beralih, tidak menggunakan kendaraan pribadi roda dua tapi menggunakan Jak Lingko," kata Waluyo.
Di akhir acara juga dibagikan sebanyak 800 kartu Jak Lingko gratis bagi para siswa, guru, maupun para pihak di lingkungan SMA 27 Jakarta.
Jak Lingko adalah transformasi dari OK-Otrip yang merupakan sistem transportasi terintegrasi (integrasi rute, integrasi manajemen, dan integrasi pembayaran) dengan integrasi layanan transportasi publik di Jakarta yang semakin luas.
Baca juga: Bagi penumpang, naik Jak Lingko ber-AC minim paparan polusi
Integrasi ini tidak hanya melibatkan integrasi antara bus besar, bus medium, dan bus kecil di Transjakarta tetapi juga akan melibatkan transportasi berbasis rel yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seperti; MRT, LRT dan sebagainya.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2019